GOPOS.ID, GORONTALO – Kericuhan antara aliansi mahasiswa dan aparat keamanan sempat tak terhindarkan saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja yang berlangsung di DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (10/4/2023).
Kericuhan terjadi saat mahasiswa memaksa masuk ke ruang sidang DPRD Provinsi Gorontalo dengan maksud untuk menggelar sidang rakyat ihwal UU Cipta Kerja tersebut. Pada unjuk rasa ini, sedikitnya 220 personel dari pihak keamanan telah disiagakan.
Dan dari pihak keamanan mengklaim, setidaknya ada dua anggota kepolisian yang mengalami luka ringan saat bentrokan itu terjadi. Pun pengakuan serupa juga datang dari pihak aliansi mahasiswa.
“Iya, ada dua anggota tadi (luka), yang satu giginya patah, sepertinya kena lemparan batu. Yang satu (di bagian) pelipis,” ucap Kapolres Gorontalo Kota, Kombes Pol Ade Permana ketika diwawancarai wartawan.
Menurut Kapolres, awalnya tim negosiator sempat diturunkan dan telah meminta perwakilan pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya kepada legislator DPRD Provinsi Gorontalo.
“Yang disiapkan hanya 45 kursi, tapi mereka semua memaksa ingin masuk biar pun yang lainnya berdiri,” tambah Ade.
Ketegangan pun dimulai ketika massa mengancam akan menduduki gedung DPRD sekaligus akan melakukan sidang sendiri.
“Mereka mendesak masuk ke dalam. Di situlah, sesuai SOP harus didorong sampai membubarkan diri. Dan tadi ada yang diamankan karena bawa tangkai bendera terindikasi mau pukul anggota,” kata Ade Permana.
Terpisah, koordinator aksi Iksan Arsil Karim mengatakan, pihaknya akan tetap bertahan di gedung DPRD Provinsi Gorontalo dengan maksud untuk melakukan sidang rakyat terkait UU Cipta Kerja tersebut.
“Kami akan bertahan sampai para anggota dewan hadir dan melaksanakan sidang rakyat bersama kami,” tegas Iksan.
Iksan mengklaim bahwa ada 50 organisasi yang turun dalam aksi ini. Jika permintaan mereka tidak dituruti hari ini, Iksan pun mengancam akan menggelar aksi lagi dengan massa yang lebih banyak.
“UU Cipta Kerja ini milik oligarki, bukan milik rakyat. Dan kami hanya meminta UU ini dicabut,” tandasnya.(muhajir/gopos)