GOPOS.ID, GORONTALO – Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mulai mewabah wilayah provinsi Gorontalo membuat pemerintah setempat mulai mengambil langkah pecegahan.
Salah satunya yang dilakukan Kota Gorontalo. Berdasarkan hasil pemantauan terhadap laporan mingguan Early Warning Allert and Respon System (EWARS) yang dikirim via sms oleh petugas surveilans puskesmas.
Dalam beberapa minggu terkhir telah terjadi peningkatan kasus penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
Diantaranya diaere, DBD dan penyakit lainnya yang dikatikan dengan adanya perubahan cuaca. Untuk itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid atas nama Walikota Gorontalo mengeluarkan himbauan kewaspadaan dini KLB kepada seluruh camat se Kota Gorontalo.
Baca juga : Awas! DBD Mulai Mengintai, 2018 Terjadi 14 Kasus Kematian
Dari surat nomor 443/dikes/2186/XII/2018 para cmat diminta untuk melaksanakan sosialisasi serta mendorong dilaksanakannya kewaspadaan KLB di jejaring Puskesmas, Pustu, Poskesdes, klinik/dokter praktik dan masyarakat.
Meningkatakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan 3M plus di wilayah kerja masing-masing. Mengaktifkan kader jumantik yang telah dibentuk di semua kelurahan agar tetap memaksimalkan kegiatan pemantauan jentik di wilayahnya.
“Meningkatkan peran serta masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan dalam dan luar rumah masing-masing. Serta mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan pakaian di dalam ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang dapat menjadi istirahat nyamuk,” ungkap Sekda Ismail Madjid dalam surat imbauan tersebut.
Baca juga : Tayang Tahun Ini, Spin Off Fast and Furious: Hobbs and Shaw, Ungkap Latar Belakang Keluarga Shaw
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo dr. Nur Albar mengatakan siang nanti Dinas Kesehatan akan melaksanakan rapat koordinasi dengan stakeholder yang dipimpin Sekda.
“Nanti akan kami sampaikan kondisi terkini tentang jumlah kasus DBD yang terjadi di Kota Gorontalo,” paparnya. (ndi)