GOPOS.ID, GORONTALO – Aktivitas warga di Gorontalo perlahan mulai berangsur-angsur normal kembali. Meski begitu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengimbau warga untuk senantiasa waspada. Sebab sampai saat ini kasus covid-19 di Gorontalo masih tinggi.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr.Triyanto Bialangi, menyampaikan kewaspadaan setiap warga menjadi bagian dalam memutus mata rantai penularan covid-19. Sebab transmisi lokal Covid-19 di Gorontalo masih tinggi.
“Senantiasa menggunakan masker saat di luar rumah. Mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, kemudian menjaga jarak. Ini menjadi hal penting yang wajib dilaksanakan setiap warga,” ujar dr.Triyanto Bialangi.
Begitu pula anak-anak. Menurut dr.Triyanto Bialangi, bila tak ada kepentingan mendesak sebaiknya orang tua menjaga anak-anak tetap di dalam rumah.
“Anak-anak adalah kelompok usia yang rentan terpapar Covid-19,” ungkap dr.Triyanto Bialangi.
Sementara itu hingga Jumat (19/6/2020), jumlah warga di Gorontalo yang terkonfirmasi telah mencapai 220 orang. Peningkatan itu terjadi lantaran adanya 6 pasien positif baru. Enam pasien baru tersebut adalah:
Pasien 215, IKP, Perempuan, 23 tahun. Kelurahan Dulomo Selatan, Kota Gorontalo. Pasien 215 merupakan tenaga kesehatan (nakes), dan hasil tracking kontak pasien 168, SPM. Keadaan umum baik dan sementara persiapan rujukan ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.
Pasien 216, AHT, laki-laki, 40 tahun. Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Pasien 216 merupakan tenaga kesehatan, dan merupakan hasil tracking kontak pasien 141, SUA.
“Saat ini pasien dalam persiapan rujukan ke RSAS Kota Gorontalo,” ujar dr.Triyanto Bialangi.
Pasien 217, HL, Laki-laki, 58 tahun. Kelurahaan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Pasien 217, masuk ke rumah sakit sejak 14 Juni 2020 dengan keluhan nyeri ulu hati, mual.
Pasien 218, KP, Laki-laki, 51 tahun, Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kabupaten Gorontalo. Pasien masuk rumah sakit pada 15 Juni dengan keluhan diare, nyeri ulu hati dan mempunyai komorbid.
“Rapid tes reaktif, dan diambil swab. Hasil pemeriksaan PCR positif,” kata dr.Triyanto Bialangi.
Pasien 219, NWS, Perempuan. 32 tahun. Desa ulapato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Pasien merupakan tenaga kesehatan. Tracking kontak pasien 202, FYW. Pasien sedang persiapan ke rujukan RS Hasri Ainun.
Pasien 220. ZMA, Perempuan, 26 tahun, Desa Limehu, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo. Pasien 220 juga merupakan nakes dan hasil tracking kontak pasien 202, FYW. Hasil swab positif, sementara persiapan RS Hasri Aiun Habibie.(adm-02/gopos)