GOPOS.ID, GORONTALO – Tim peneliti Matching Fund Kedaireka, menggelar workshop desa Edudigital pangan lokal, menuju masyarakat bebas stunting dan mandiri ekonomi, Selasa (6/12/2022).
Kegiatan workshop yang digelar tim peneliti Matching Fund Kedaireka dari UNG, UNISAN, IAIN Gorontalo, UMGO, UG, Poltekkes ini, memperkenalkan desa Edudigital pangan kepada seluruh instansi kedinasan dan seluruh perangkat pemerintah di Kabupaten Pohuwato.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dalam rangka mempercepat penurunan stunting melalui pemanfaatan pangan lokal. Baik pada balita stunting dan pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan pangan, serta memperkenalkan desa lokus stunting melalui web edupangan lokal.
Ketua Tim Peneliti Kedaireka, Margaretha Solang menjelaskan intervensi pangan lokal, dalam hal ini bakso kerang darah dan susu fermentasi jagung pulo pada balita stunting dan non stunting. Telah diuji biokimia (albumin, zinc, hb, fe, kalsium ion), baik sebelum dan sesudah intervensi pangan lokal.
Dari hasil penelitian intervensi pangan lokal memperbaiki status gizi balita stunting, pelatihan dan pendampingan masyarakat dalam pengolahan pangan makanan. Intervensi melalui bakso kerang, nugget, kerang darah, susu fermentasi jagung pulo, kerupuk kerang darah, pembuatan website desa edudigital pangan lokal pada 9 desa.
“Edudigital memberikan peningkatan status gizi balita stunting, peningkatan keterampilan masyarakat dalam pengolahan pangan lokal. Terlebih peningkatan pemahaman operator desa dalam mengelolah website,” jelas Margaretha.
Hadir dalam kegiatan workshop tersebut, Kepala Bidang Ekososbud, BAPPEDA Kabupaten Pohuwato, Husain Ingo, Kepala Bidang KB, Dinas DP3AP2KB, Syahrawanti Abas, juga tim IT Kedaireka, Budi Santoso, Asisten Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan SDA, Fikri Adam, Sekretaris BKKBN Provinsi Gorontalo, Effendy Korompot, Wakil Rektor UNG Bidang, Harto Malik dan Ketua LP2M UNG, Novri Kandowangko. (Isno/gopos)