GOPOS.ID – Chelsea berhasil mengangkat trofi juara Liga Champions 2020/21 setelah menaklukkan Manchester City dalam All English Final di Estadio do Dragao, Minggu (30/5) dini hari WIB.
Gol semata wayang Kai Havertz pada akhir babak pertama menentukan kemenangan 1-0 The Blues, yang kini sukses memecundangi City dalam tiga pertemuan terakhir di kancah Piala FA, Liga Primer, dan kini Liga Champions.
Ini adalah piala Si Kuping Lebar kedua sepanjang sejarah Chelsea dan yang pertama buat pelatih Thomas Tuchel. Untuk City, kekalahan ini memupus impian mereka melengkapi treble usai sebelumnya mengantongi gelar juara liga dan Piala Liga.
Babak Pertama
Sementara tidak ada kejutan dalam susunan inti Chelsea, pelatih Man City Pep Guardiola mengambil keputusan berani dengan bermain tanpa jangkar murni pada awal laga.
Rodri dan Fernandinho dibangkucadangkan, dan Ilkay Gundogan turun sebagai gelandang bertahan. Di lini depan City, Raheem Sterling mendapat kesempatan jadi starter di sayap kiri, dengan Kevin De Bruyne mengisi posisi false nine dan di sebelah kanan ada Riyad Mahrez.
Chelsea sendiri kembali bersandar pada kecepatan tinggi Timo Werner, yang ditemani Mason Mount serta Kai Havertz di kedua sisi lapangan.
Intensitas tinggi mewarnai alur pertandingan sejak awal. dan kedua kubu sama-sama menerapkan pressing ketat, tidak membiarkan lawan leluasa menguasai bola.
Dengan laga berlangsung sangat alot, terutama di lapangan tengah, kesempatan jadi sulit tercipta. Peluang justru kerap lahir dari umpan-umpan lambung langsung. Salah satunya ketika Ederson mengirim bola panjang kepada Sterling, Namun, ruang tembak sang penyerang bisa langsung ditutup Reece James.
Chelsea bertahan dengan kokoh dan beberapa kali menebar ancaman lewat serangan balik cepat memanfaatkan Werner.
The Blues kehilangan bek tengah Thiago Silva, yang terpaksa ditarik keluar dini untuk digantikan Andreas Christensen di menit ke-39 karena cedera. Tapi hanya tiga menit kemudian Chelsea justru berhasil memecahkan kebuntuan.
Umpan terobosan Mount membebaskan Havertz, yang melenggang sendirian, melewati sergapan Ederson, dan menceploskan bola ke gawang kosong. Chelsea memungkas babak pertama dengan keunggulan 1-0.
Babak Kedua
Man City tampil dengan urgensi jauh lebih tinggi di awal paruh kedua meski masih kesulitan mengkreasi kans dan menembus pertahanan Chelsea.
Namun, mereka mendapat pukulan telak saat De Bruyne harus meninggalkan lapangan karena cedera. Bintang internasional Belgia itu keluar sambil terisak-isak setelah bertubrukan dengan Antonio Rudiger.
Striker Gabriel Jesus tampil menggantikan tempat De Bruyne, dan tidak lama berselang Guardiola juga menurunkan Fernandinho untuk mengambil alih posisi Bernardo Silva. Sang pelatih sepertinya menyadari kekeliruannya memasang starting eleven tanpa gelandang bertahan.
Walau ditinggal De Bruyne, kehadiran Fernandinho membuat permainan City meningkat signifikan dan lebih teorganisir.
Sebuah kesempatan bagus diperoleh City ketika Mahrez dari kanan melepas umpan mendatar kepada Gundogan. Namun Cesar Azpilicueta membuat aksi krusial untuk memotong bola.
Di tengah tekanan deras City, Chelsea hampir menggandakan angka dari serangan balik. Christian Pulisic, yang turun menggantikan Werner, menerima operan matang dari Havertz, tetapi penyelesaiannya meleset dari sasaran.
Guardiola melempar dadu terakhir dengan memainkan Sergio Aguero sebagai substitusi untuk Sterling, namun tidak ada ending terindah bagi karier sang bomber Argentina.
Meski harus melewati injury time panjang hingga tujuh menit, Chelsea mempertahankan keunggulan tipis mereka hingga peluit panjang dan berhak mengangkat trofi juara Eropa.
Susunan pemain:
Manchester City (4-3-3): Ederson Moraes, K Walker, John Stones, Ruben Dias, O Zinchenko, Bernardo Silva (Fernandinho), Ilkay Gundogan, P Foden, R Mahrez, Kevin De Bruyne (Gabriel Jesus), R Sterling (Sergio Aguero)
Chelsea (3-4-2-1): E Mendy, Antonio Rudiger, Thiago Silva (Andreas Christiansen), Cesar Azpilicueta, Ben Chilwell, Jorginho, N’golo Kante, R James, Mason Mount (Mateo Kovacic), Kai Havertz, Timo Werner (Christian Pulisic). (sumber: goal.com)