GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Siapa yang tidak mengenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Kelompok yang sering kali terlibat dalam berbagai tindakan kekerasan, seperti penyerangan terhadap aparat keamanan, pembunuhan, penculikan, dan serangan terhadap infrastruktur ini pernah beradu kontak senjata dengan AKBP Muhammad Alli sebelum ia menjabat Kapolres Bone Bolango.
AKBP Muhammad Alli menceritakan ketegangan kala ia mengevakuasi salah seorang pasukan Brimob Timika yang gugur saat ditugaskan memburu target operasi. Perwira menengah Polri itu bersama anggota lainnya harus turun menjemput jenazah pasukannya itu dengan berjalan kaki menelusuri pegunungan pada malam hari menuju areal PT Freeport selama 4,5 jam.
AKBP Muhammad Alli yang saat itu menjabat Danyon B Satbrimob Timika tiba di TKP pukul 21.30 WIT. Disana ia bersama pasukan hanya beristirahat setengah jam dan melanjutkan perjalanan untuk membawa jenazah dan anggota lainnya yang berada di TKP menuju titik konsolidasi.
Alumnus Akpol tahun 2004 itu menuturkan jika harus menunggu waktu pagi tiba untuk membawa jenazah tersebut maka resiko yang akan diterima bisa saja terjadi kontak senjata dengan KKB Papua. Benar saja hal tersebut terjadi. Namun beruntungnya saat itu ia bersama pasukan sudah berada pada titik konsolidasi dan hanya mengalami luka sobek akibat dari kontak senjata tersebut.
“Kalau saya hitung selama bertugas di Satbrimob Papua sudah tiga kali saya mengalami kontak senjata dengan KKB Papua,”ungkap Mantan Danyon A Res III Pas Pelopor Korps Brimob Polri itu saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/9/2023).
Selain menghadapi KKB Papua, pria kelahiran Manokwari 27 April 1981 itu juga pernah ditugaskan pada Operasi Sadar Meunasah Aceh dan BKO Toli-Toli Sulteng saat terjadi kericuhan usai pelaksanaan Pilkada. Ia pun mengatakan setiap turun operasi maupun pengamanan tidak pernah memberi tahu kepada sang istri agar tidak timbuk rasa khawatir.
“Saya ketika turun operasi tidak pernah memberitahu ke istri saya karena pasti dia akan khawatir. Nanti setelah operasi baru saya beritahu meskipun konsekuensinya istri saya pasti akan marah,”katanya.
Kini saat menjabat Kapolres Bone Bolango, AKBP Muhammad Alli mendapatkan banyak pelajaran yang menurutnya sedikit berbeda pada saat ia bertugas menjadi Brimob. Sebab ia menilai saat menjadi Kapolres banyak hal yang harus dilakukan seperti mengayomi anggota dari berbagai satuan dan cara untuk berbaur dengan masyarakat.
“Dulu saya merasakan situasi dimana saat itu kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun saat saya menjadi Kapolres Bone Bolango, saya lebih banyak belajar bagaimana mengayomi anggota dari berbagai satuan dan cara berbaur dengan masyatakat,”pungkasnya. (Indra/Gopos)