GOPOS.ID, GORONTALO – Era digital saat ini membuat hidup semakin mudah. Urusan birokrasi dan pemerintahan bisa dipangkas sesingkat mungkin jika pejabat pandai memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Hal itu pula yang dimanfaatkan warga untuk berkomunikasi dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Seperti yang dialami warga Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Mantan Sekretaris Desa (Sekdes) Dulamayo Selatan, Asman Talamu menghubungi Gubernur Rusli melalui jalur pribadi di WhatsApp. Ia berharap ada bantuan alat berat untuk mengeruk longsor yang menutupi jalan desa. Respon Gubernur Rusli setelah itu mengejutkan.
“S.O.S. As. Al. Pak Gub. Tolonglah jiwa kami. Mohon alat berat ut. Gusur longsor yang tutup jalan Dulamayo Selatan, di dusun satu. Sudah tertutup dengan tanah jalan. Mobil motor, orang tidak boleh lewat. Terima kasih…. Pengirim mantan sekdes Dulamayo Selatan,” tulis Asman, Selasa (18/10/2021).
Asman tidak menyangka pesannya itu dibalas oleh sang gubernur. Rusli hanya menulis pesan singkat tapi sangat terasa manfaatnya.
“Saya perintahkan kadis PU prov besok ke sana,” balas Rusli.
Besok harinya, pegawai dinas PUPR sudah bergerak ke lokasi lengkap dengan ekskavator. Pekerjaan pengerukan longsor dilakukan dan berhasil membuka akses jalan. Kata kata Rusli benar dikaryakan.
“As. Al. Terima kasih pak gub. (bapak Rusli Habibi). Atas bantuan alat berat yg menolong umat manusia didulamayo selatan ut. Membuka jalan yang tertutup longsor. Sehingga hati saya bertanya ; akankan masih ada Rusli Rusli lain di dunia ini kelak? …. Memang layak menyandang gelar NKRI (Nyata Karya Rusli Idris, red). (Wawu diabo silita ju! – bukan hanya kata kata!, red) nyata… Ya terima kasih,” tulis Asman sambil melampirkan foto ekskavator yang sedang bekerja membersihkan longsor.
Bagi warga Gorontalo, Rusli Habibie menjadi satu dari sedikit pejabat yang responsif jika dihubungi melalui telpon, SMS atau pesan WhatsApp.
Jauh sebelum menjadi gubernur atau tepatnya saat menjabat Bupati Gorontalo Utara, Rusli sudah mewajibkan semua pejabatnya mencantumkan nomor HP pribadi di koran.
Kebiasaan itu terus menular hingga ia menjabat gubernur dua periode. Harapannya, tidak ada sekat antara warga dengan pejabat sehingga aspirasi atau keluhan bisa segera. (rls/adm-01/gopos)