GOPOS.ID, JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan mengalokasikan capital expenditure (Capex) atau belanja modal untuk tahun 2023 sebesar 750 juta US Dolar atau setara Rp11,15 Triliun.
Direktur Keuangan MDKA, David Thomas Fowler dalam pernyataannya merinci pembagian belanja modal sepanjang tahun 2023. Pertama, untuk belanja modal 250 juta US Dolar akan digunakan untuk menyelesaikan proyek pabrik Acid Iron Metal (AIM) yang dikelola PT Merdeka Battery Material Tbk (MBMA).
Kedua, belanja modal sebesar 90 juta US Dolar akan dialokasikan untuk pertambangan nikel dan mineral PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Tambang yang berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara itu mengandung nikel limonit dengan komposisi campuran antara nikel limonit 77 persen dan nikel saprolit 23 persen merupakan komposisi yang tepat untuk memproduksi nikel sebagai bahan baku baterai.
Ketiga, belanja modal sebesar 110 juta US Dolar dialokasikan untuk Pani Gold Project (PGP) atau proyek emas Pani di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Saat ini PGP sedang dalam proses penambangan secara komprehensif dan study kelayakan (Feasibility Study) yang dijadwalkan selesai pada akhir kuartal III tahun 2023 dan hasilnya akan diumumkan pada kuartal selanjutnya.
Keempat, belanja modal sebesar 130 juta US Dolar untuk pembangunan smelter Zhao Hui Nickel (ZHN) yang sedang dibangun dengan kapasitas 50.000 ton Nikel Pig Iron (NPI) per tahun.
Presiden Direktur MDKA, Albert Saputro, seperti dikutip dari kantor berita Antara mengatakan, pihaknya sedang menargetkan peningkatan produksi emas tahun ini. Salah satu sumber utama produksi emas yaitu Tambang Emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur yang ditargetkan bisa memproduksi antara 120 ribu sampai 140 ribu ons emas.
Sementara untuk proyek emas Pani atau PGP di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, diharapkan bisa menghasilkan emas 450 ons per tahun.
Sebelumnya, MDKA mencatat pendapatannya meningkat sebesar 74 persen (year on year/yoy) pada kuartal I tahun 2023 menjadi sebesar 214,21 juta US Dolar, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 123,08 juta US Dolar.(adm03/gopos)