GOPOS.ID, GORONTALO – Calon pengantin akan mendapatkan pendampingan dan konseling dalam pencegahan stunting di daerah.
Hal ini diketahui saat Launching, Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam tiga bulan pra nikah sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu kepada calon pengantin yang dilakukan secara virtual seluruh Indonesia di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Gorontalo, Jumat (11/3/2022).
“Percepatan angka sunting seluruh Indonesia dilakukan oleh pemerintah pusat sampai ke daerah yakin dengan tujuan prioritas penurunan angka sunting,” ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Hartati Suleman diwawancarai awak media usai kegiatan.
Lanjutnya, mereka yang siap menikah yakni yang menginjak usia remaja yakni dalam mencegah bertambahnya angka stunting di seluruh wilayah Indonesia.
“Kegiatan ini kemudian harus ditindaklanjuti ditiap provinsi di seluruh Indonesia, karena dinilai penting namun membutuhkan kolaborasi bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan beberapa mitra untuk menurunkan angka sunting,” urainya.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi serta Investasi di Bidang Green dan Blue Economy untuk Pembangunan Ekonomi
Hartati menjelaskan, pada mereka yang ingin menikah bukan hanya mementingkan persiapan pernikahannya saja namun juga 3 bulan sebelum menikah harus mempersiapkan hal ini agar dapat membentuk ketahanan pada calon pengantin.
“Seandainya terlaksana dengan baik maka kemungkinan besar potensi stunting tidak akan terjadi, dan ini bisa dilakukan pada unsur ideal perempuan 21 tahun dan laki-laki umur 25 tahun,” katanya.
“Hal yang perlu dilakukan juga yakni pembenahan diri dengan pengetahuan dan agama sangat perlu guna percepatan penurunan stunting,” pungkas Hartati. (Putra/Gopos)