GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali merilis angka inflasi di Kota Gorontalo pada periode Januari 2021. Pada awal tahun ini, Kota Gorontalo tercacat mengalami inflasi sebesar 0,61 persen. Cabai rawit, tomat hingga beberapa jenis ikan laut menjadi komoditas penyumbang inflasi.
BPS mencatat, kenaikan harga pada cabai rawit menjadikan komoditas ini sebagai penyumbang inflasi tertinggi. Yakni sebesar 0,2959 persen, komoditas selanjutnya adalah tomat yakni 0,1748 persen.
Komoditas lain penyumbang inflasi tertinggi adalah beberapa jenis ikan laut yakni ikan nike sebesar 0,0370 persen, ikan layang/ikan benggol sebesar 0,0330 persen, ikan cakalang/ikan sisik 0,0310 persen, dan ikan tuna sebesar 0,0294 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati menyebutkan, selain komoditas penyumbang inflasi, ada pula komoditas lain yang mengalami penurunan harga sehingga menyumbang deflasi di Kota Gorontalo.
Adapun komoditas tersebut yakni bawang merah sebesar -0,0786 persen, angkutan udara -0,0358 persen dan bawang putih sebesar -0,0201 persen.
“Bulan Januari 2021 Kota Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,42 di Bulan Desember 2020 menjadi 105,06 di Bulan Januari 2021. Perubahan ini menyebabkan inflasi/kenaikan indeks sebesar 0,61 persen,” ungkap Herum lewat siaran pers rilis resmi BPS Gorontalo, Senin (1/2/2021).
Herum menjelaskan, Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks di tujuh kelompok pengeluaran. Dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks dan dua kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.
“Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,61 persen dan laju inflasi “year on year” (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 1,40 persen,” ujar Herum. (muhajir/gopos)