GOPOS.ID, JAKARTA – Belakangan ini nama Ria Ricis tengah ramai menjadi sorotan publik. Hal ini berawal saat Ricis dan suaminya, Teuku Ryan membawa anak pertamnya bernama Cut Aramoana alias Moana yang berusia 5 bulan naik jetski tanpa pelampung. Video tersebut viral dan menuai banyak kritik pedas dari netizen.
Bahkan, media asing South China Morning Post (SCMP) yang berbasis di Hong Kong dan The Insider yang berbasis di Amerika Serikat ikut menyoroti aksi Ria Ricis tersebut. Kini, giliran Ketua Komnas PA (Perlindungan Anak), Arist Merdeka Sirait juga ikut buka suara.
Arist Merdeka Sirait menyarankan Ria Ricis untuk tidak mengeksploitasi anak demi kepentingan konten.
“Ria Ricis jangan mengeksploitasi anaknya sendiri demi konten. Semua orang tahu bahwa Ria Ricis itu adalah orang yang saat ini sedang berada dalam kondisi bagaimana YouTube itu digemari para netizen,” kata Arist Merdeka Sirait dikutip dari YouTube Arist Merdeka Official.
Arist Merdeka Sirait sama sekali tidak bermaksud menghalangi hak anak untuk rekreasi. Yang menjadi perhatiannya adalah tindakan Ria Ricis mengajak anak naik jetski hanya demi konten YouTube.
“Saya tidak mengurangi hak anak, hak untuk mendapatkan rekreasi dibawa ke tempat-tempat hiburan untuk menyenangkan anak-anak, tidak pada konteks itu. Tetapi sekali lagi kalau ada niatan karena itu hanya untuk meningkatkan konten, itu adalah eksploitasi,” lanjutnya.
Selain itu, Arist Merdeka Sirait menilai anak usia lima bulan seperti Moana harus mendapat pelayanan terbaik dari orang tuanya.
“Karena anak lima bulan, itu adalah anak-anak yang harus sungguh-sungguh yang mendapatkan pelayanan yang baik tumbuh kembang anak yang baik dan seterusnya. Sekali lagi Komnas Perlindungan Anak menghimbau kepada ibu Ria Ricis untuk menghentikan termasuk pada suaminya,” tambahnya.
Arist Merdeka Sirait kembali menghimbau kepada Ria Ricis untuk tidak menggunakan anak sebagai konten.
“Karena saya melihat videonya cukup menakutkan. Saya saja sangat khawatir. Oleh sebab itu penuh rasa hormat saya, tidak mengeksploitasi hanya karena konten,” pungkas Arist. (Nisa/Gopos)