GOPOS.ID, GORONTALO – BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Gorontalo mendorong pengalokasian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bisa mencakup jaminan sosial untuk masyarakat miskin ekstrem di Provinsi Gorontalo.
Hal ini menjadi perhatian BPJamsostek Cabang Gorontalo usai melihat cakupan kepesertaan di Kabupaten Morowali yang menjangkau hingga sektor pertanian dengan mendaftarkan 20.700 petani menjadi anggota BPJamsostek.
Kepala BPJamsostek Cabang Gorontalo, Hendra Elvian mengatakan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Morowali bisa menjadi acuan bagi Pemerintah Provinsi hingga Kabupaten/Kota untuk bisa mengalokasikan anggaran pada APBD dengan mendorong perluasan cakupan kepesertaan.
“Apalagi sekarang sudah ada Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan ekonomi ekstrem yang ditujukan pada 30 lembaga Kementerian termasuk Gubernur, Bupati dan Walikota untuk perluasan cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat miskin ekstrem melaluki alokasi APBD,”kata Hendra.
Hendra berharap dengan adanya perlindungan jaminan sosial bagi masyarakat miskin ekstrem melalui APBD dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di Provinsi Gorontalo melalui perlindungan atas risiko Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJamsostek, Zainudin saat menghadiri Launching Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani di Kabupaten Morowali mengungkapkan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten yang telah serius memperhatikan kesejahteraan para petani yang masuk dalam kategori pekerja rentan.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Pemerintah yang sudah ikut berperan besar dalam mewujudkan universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Tentu hal positif ini dapat menjadi inspirasi bagi Pemeritah Kabupaten atau Kota lainnyaa di Provinsi Sulawesi Tengah dan di Indonesia secara keseluruhan,”ungkap Zainudin.
Zainudin menambahkan dengan memiliki perlindungan dari BPJamsostek diharapkan para petani di Kabupaten Morowali dan di Indonesia secara keseluruhan akan lebih terjamin dari risiko kecelakaan kerja, sehingga hasil pertanian akan terus meningkat dan mampu memperkuat perekonomian nasional,”tutup Zainudin. (Indra/Gopos)