GOPOS.ID, LIMBOTO – Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, sebut respon cepat masyarakat menjadi kunci penanganan kejadian genting yang terjadi di lapangan.
Bencana alam maupun kecelakaan kerja di lapangan, sering kali membutuhkan pertolongan serta penanganan yang cepat, agar korban bisa dan dapat diselamatkan. Namun sering kali lambatnya penanganan menjadi aspek keterlambatan dalam sebuah pertolongan.
Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo, Sumanti Maku mengungkapkan, masyarakat harus lebih meningkatkan informasi mengenai apa yang terjadi di lapangan, bila mana terjadi kejadian mendesak.
Hal ini menyusul kejadian kemarin mengenai keterlambatan penanganan korban tenggelam, serta minimnya informasi yang disampaikan oleh masyarakat.
Baca Juga: Satu Nelayan di Bilato Kab. Gorontalo Dikabarkan Hilang Saat Melaut
“Selain itu yang diutamakan juga keselamatan serta peningkatan edukasi terhadap masyarakat,” ungkapnya saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Gorontalo, Jum’at (2/7/2021).
Sumanti mengatakan, setidaknya sudah terdapat tujuh kasus yang terjadi di Danau Limboto. Beberapa dapat diselamatkan, dan adapun yang tidak dapat diselamatkan, pada enam bulan terakhir.
“Penting bagi masyarakat jika terus meningkat komunikasi, dan informasi agar tak terjadi keterlambatan dalam penanganan,” jelasnya.
Selain itu Sumanti mengatakan, kesadaran diri serta antisipasi terhadap penaggulangan tanggap kejadian dan bencana, harus lebih ditingkatkan. Tidak hanya oleh masyarakat saja, namun juga terhadap beberpa posko di lokasi rawan bencana.
“Kewaspadaan menjadi aspek penting dalam diri masyarakat,” tegasnya.
Lanjut Sumanti, pihaknya juga sering memberikan imbauan di beberapa titik rawan bencana alam. Sehingga masyarakat dapat mewaspadai hal yang tak diinginkan terjadi.
“Membatasi aktivitas masyarakat di tempat rawan bencana, juga penting dalam meminimalisir terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri,” tandasnya. (Putra/Gopos).