GOPOS.ID, GORONTALO – Gerakan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di lingkungan perguruan tinggi terus digiatkan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Gorontalo. Langkah tersebut salah satunya melalui pemilihan Duta Antinarkoba Provinsi Gorontalo 2022. Kegiatan yang dipusatkan di Ballroom Hotel Maqna, Kota Gorontalo itu, melibatkan para mahasiswa di universitas dan perguruan tinggi se-Gorontalo, Sabtu (26/3/2022).
Dalam kegiatan pemilihan, para peserta diuji wawasan dan pengetahuannya seputar pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Termasuk upaya dan gagasan yang akan dilakukan dalam mendorong terwujudnya Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar), ketika kelak mengemban amanah sebagai Duta Antinarkoba Provinsi Gorontalo.
Selain mengikuti ajang pemilihan Duta Antinarkoba Provinsi Gorontalo, para peserta yang merupakan duta antinarkoba di perguruan tinggi masing-masing itu turut dikukuhkan sebagai Pegiat P4GN. Pengukuhan dilakukan oleh Kepala BNNP Gorontalo, Brigjen Pol Sukandar, M.M didampingi Kepala BNNK kabupaten/kota di Gorontalo.
Baca juga: HUT BNN Ke-20 Tahun, BNNP Gorontalo Kibarkan Merah Putih di Bawah Laut
Kepala BNNP Gorontalo, Brigjen Pol Sukandar, menjelaskan pemilihan Duta Antinarkoba ini merupakan salah satu kegiatan penggiatan antinarkoba di lingkungan pendidikan. Terutama bagi kalangan mahasiswa. Kegiatan merupakan program kerja yang telah ditetapkan melalui nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara BNNP Gorontalo dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah XVI.
“Kegiatan ini menyasar mahasiwa, karena mahasiwa itu adalah agen perubahan. Mahasiswa merupakan orang yang terpandang di tengah masyarakat, sehingga diharapkan dengan statusnya tersebut, para mahasiswa dapat ikut aktif menyukeskan P4GN di lingkungan pendidikan,” tutur Jendral Polisi asal Surabaya, Jawa Timur itu.
Para mahasiswa yang mengikuti seleksi Duta Antinarkoba ke depannya akan dilakukan pembinaan sebagai agen penggiat P4GN di kampus masing-masing. Keberadaan mereka diharapkan mampu mendorong sekaligus meningkatkan peran aktif mahasiwa serta dunia kampus pada umumnya dalam upaya P4GN. Melakukan kampanye-kampanye antinarkoba. Baik kepada mahasiswa dan masyarakat di lingkungan kampus, maupun kepada masyarakat umum. Seperti saat mereka melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lapangan.
“Termasuk mereka juga menjadi agen atau pemberi informasi kepada masyarakat mengenai rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba. Ini penting karena masih banyak masyarakat yang belum tahu bila rehabilitasi untuk korban penyalahgunaan itu gratis. Kemudian identitasnya dirahasiakan, serta tidak dipidana,” tutur Brigjen Sukandar.(hasan/gopos)