GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Gorontalo melaksanakan sekolah lapang gempa bumi, Senin (12/12/2022) di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo. Kegiatan yang digelar selama dua hari ini diikuti oleh 50 peserta dari unsur masyarakat dan stelhoder yang ada.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, Tanda Waktu, Dr. Muzli, M.Sc. tujuan dilaksanakan kegiatan sekolah lapang ini yaitu untuk memberikan edukasi kepada pemangku kepentingan dan masyarakat mengenai gempa bumi dan tsunami.
“Persiapan kalau sewaktu-waktu nanti terjadi gempa bumi dan tsunami di wilayah sekitar Gorontalo kita bisa mempersiakan diri,” ujar Muzli.
Menurut Muzli, bencana alam gempa bumi dan tsunami adalah kejadian yang tidak bisa diduga kapan akan terjadi dan tidak bisa dihindari. Melalui sekolah lapang ini, masyarakat bisa mempersiapkan diri apa yang akan dilakukan ketika bencana alam itu terjadi.
“Nanti dalam dua hari ini masyarakat akan dibekali literasi informasi mengenai kebencanaan gempa bumi dan tsunami, bagaimana membuat jalur evakuasi ketika terjadi gempat bumi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muzli menyebut secara historis wilayah pesisir Gorontalo di Telur Tomini pernah terjadi gempat dengan kekutan 8,1 skala richter.
“Harapannya peserta yang hadir ini menjadi agen menyampaikan informasi mitigasi bencana kepada lingkungannya,” kata Muzli.
Baca juga: BMKG Stasiun Geofisika Gorontalo Sosialisasi Wilayah Kerentanan Gempa Bumi Kota Gorontalo
Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo, Gandamana Matondang, S.T. mengatakan, Stasiun Geofisika terus melaksanakan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mitigasi bencana alam akibat gempa bumi dan tsunami.
“Kita bahkan telah memberikan edukasi kepada sekolah yang berada di pesisir Gorontalo melalui program BMKG goes to school. melatih dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Gandamana berharap, melalui kegiatan sekolah lapang ini peserta bisa menjadi edukator di lingkungannya sekaligus bisa membentuk pencegahan dini gempa seperti membentuk jalur evakuasi.
Sementara itu, Asisten I bid. Pemerintahan Kabupaten Bone Bolango, Aznan Nadjamudin mengapresiasi pelaksanaan sekolah lapang gempa bumi.
“Pemerintah Bone Bolango merespon positif ini dan akan menindaklanjuti temuan atau rekomendasi di lapangan mengenai masalah rawan bencana di Bone Bolango,” sebutnya. (muhajir/gopos)