GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo fokus turunkan angka stunting lewat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Hotel Yulia Kota Gorontalo, Senin (7/8/2023).
PJ Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Budianto Sidiki mengungkapkan, stunting harus diintervensi dengan baik dan jangan dibiarkan.
“Biasakan hal tersebut berkaitan dengan fokus gizi, juga penanganan kesehatan,” ucap dia diwawancarai awak media.
Lanjutnya, untuk penanganannya dilakukan terlebih dahulu kepada anak-anak yang sakit dan beresiko terkena stunting.
“Namanya 1000 hari pertama kehidupan,” tegas dia.
“Selama periode itu TPPS harus melakukan konsolidasi program dengan semua OPD, kemudian diintervensi terkait resiko stunting. Dan kita optimis harus turun 14 persen di 2024,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Hartati Suleman menyampaikan berdasarkan peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan stunting menetapkan Strategi Nasional Percepatan penurunan Stunting melalui 5 (lima) pilar yaitu: 1) Komitmen dan visi kepemimpinan; 2) Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku; 3) Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa; 4) Gizi dan ketahanan pangan; dan 5) Pemantauan dan evaluasi.
“Dalam mewujudkan koordinasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, Kepala BKKBN telah menyurat ke seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Provinsi dan Kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Melalui Rapat Koordinasi ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu Bupati, Walikota dan Wakil Bupati, Wakil Walikota untuk segera membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan memfasilitasi pembentukan TPPS di Kecamatan serta TPPS desa/kelurahan dengan tugas mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di wilayah masing-masing,” tambahnya. (Putra/Gopos)