GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Gorontalo memberikan pendampingan Keluarga bagi Fasilitator Se Provinsi Gorontalo saat kegiatan Pendampingan Keluarga Bagi Fasilitator Tingkat Kabupaten/Kota Se-provinsi Gorontalo Tahun 2024 di Hotel Amaris, Kota Gorontalo, Ahad (18/2/2024).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Hartati Suleman mengungkap kegiatan ini juga tak lain untuk Mewujudkan generasi emas 2045 merupakan impian Indonesia. Diharapkan pada usianya yang ke-100 tahun Indonesia dapat memanfaatkan peluang bonus demografi dengan tersedianya sumber daya manusia berkualitas, yakni sumber daya manusia yang sehat, cerdas, kreatif dan berdaya saing.
Kata dia, tim pendamping keluarga akan berperan sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting. Mereka akan mengawal proses percepatan penurunan stunting dari hulu, terutama dalam pencegahan, mulai dari proses inkubasi hingga melakukan tindakan pencegahan lain dari faktor langsung penyebab stunting.
“Besarnya peran pendamping keluarga berisiko stunting dalam mengawal percepatan penurunan stunting, maka diperlukan sumber daya pendampingan yang berkualitas,” ungkapnya.
Hartati menerangkan, pelatihan ini menjadi dasar pelaksanaan pendampingan keluarga sekaligus penyediaan/pembentukan tim pendamping keluarga oleh Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan.
“Saya mengharapkan bahwa seluruh peserta dalam pelatihan dapat menjadi fasilitator yang baik ketika sudah berada di kabupaten/Kota masing-masing, sehingga Tim Pendamping Keluarga (TPK) dimasing-masing Kelurahan/Desa mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Widyaiswara Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Al Ilham Bin Salim mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah bimbingan keluarga dan pelatihan bagi para Fasilitator Se Provinsi Gorontalo.
“Jadi kami kebetulan ada namanya formasi Tim Pendamping Keluarga, nah setiap tahunnya itu akan ada pelatihan bagi TPK-nya namun sebelum tindak lanjut ke TPK-nya langsung, kami biasanya melatih dulu fasilitator tingkat kabupaten/kota,” ucapnya.
Ia berharap, para fasilitator ini kedepannya bisa meneruskan serta menyampaikan materi yang mereka terima saat kegian ini kepada TPK di setiap Kabupaten/Kota.
“Agar TPK bisa semakin meningkatkan kualitasnya saat pendampingan di setiap Kabupaten/Kota terkait penurunan stunting,” tandasnya. (Putra/Gopos)