GOPOS.ID, MARISA – Suasana kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pohuwato sempat dibuat tegang, Kamis (6/5/2021). Salah seorang oknum Staf Ahli DPRD Pohuwato, Limonu Hippy, datang mengamuk sambil membawa parang.
Oknum Staf Ahli dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu marah karena biaya perjalanan dinas, yang menjadi haknya, belum dibayarkan. Ia kesal karena sudah menunggu lebih dari sebulan, tapi apa yang menjadi haknya tersebut tak kunjung cair. Padahal menurutnya selama ini pembayaran biaya perjalanan dinas selalu lancar dan tak ada masalah.
Buntut kemarahan Limonu Hippy, salah satu pintu dalam ruangan gedung DPRD Pohuwato pecah. Pintu tersebut terkena hantaman parang yang dipegang Limonu Hippy.
“Seharusnya hak kita perjalanan dinas ke provinsi belum lama ini, kira-kira 1 bulan kemarin, yang seharusnya masuk ke rekening kita itu tidak lagi masuk ke rekening kita,” ujar Limonu Hippy.
Sekretaris DPRD Pohuwato, Mahyudin Ahmad, yang dihubungi terpisah menjelaskan, pembayaran biaya perjalanan dinas sudah ada kesepakatan sebelumnya. Yakni bila perjalanan dinas di dalam daerah, maka pembayarannya dilakukan dengan ganti uang. Sementara bila perjalanan dinas di luar daerah, maka biaya perjalanan dinas dibayarkan langsung.
“Untuk perjalanan dinas tersebut, mereka sudah minta panjar sebelum berangkat ke bendahara. Tetapi masih saya akan pastikan kembali dulu ke bendahara,” tutur Mahyudin.
Sementara menyangkut perusakan fasilitas di DPRD, Mahyudin akan berkoordinasi dengan Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato, terkait langkah selanjutnya yang akan diambil.(Azhar/gopos)