GOPOS.ID, GORONTALO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo terus memperluas akses transaksi digital lewat penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Tak terkecuali di pasar tradisional, yang diawali di Pasar Liluwo sebagai pilot project penggunaan QRIS di pasar tradisional.
Mengawali implementasi penggunaan Qris di Pasar Tradisional, KPw BI Gorontalo bekerja sama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Gorontalo melakukan edukasi publik QRIS kepada UMKM dan pedagang Pasar Liluwo, Rabu (10/3/2021). Edukasi berlangsung di lantai 4 gedung KPw BI Provinsi Gorontalo.
Penggunaan QRIS akan mempermudah pedagang. Sebab pengunaan QRIS sangat simple. Di antaranya tidak lagi menyediakan uang kembalian, tidak menyediakan uang banyak, terhindar dari kejahatan. Selain itu tidak kontak langsung dengan pembeli, dan tentunya proses pendaftaran QRIS sangat mudah, aman dan praktis.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto, mengatakan dengan kemajuan digitalisasi di daerah, mendorong orang menggunakan sarana transaksi mobile. Terlebih dengan kemajuan teknologi yang sangat signifikan, maka QRIS akan menjadi trending.
“Saya yakin dua tahun ke depan transaksi ini akan terus mengunakan non tunai. Salah satunya dengan mengunakan QRIS, semuanya baik industri jasa maupun non jasa,” ucap Budi Widihartanto.
Lebih lanjut Budi mengatakan, pengunaan QRIS akan terus disosialisasikan kepada seluruh pedagang di pasar. BI juga akan melibatkan mahasiswa dalam mensukseskan sosialisasi pengunaan QRIS.
“Para mahasiswa yang merupakan bagian dari BI tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (GenBI), mereka ini adalah penerima beasiswa BI, nanti akan kami arahkan ke pasar-pasar untuk mensosialisasikan QRIS guna untuk menyejahterakan UMKM dan Pedagang,” ungkapnya
Sementara itu Ketua Wilayah GenBI Gorontalo, Zulkifli Katili, mengatakan pihaknya selalu siap melaksanakan dan menyukseskan program dari BI.
“Kami akan selalu siap mensukseskan semua program BI terutama menerapkan QRIS kepada para pedagang, nanti kami akan turun ke pasar untuk mensosialisasikan ini dan ada kemungkinan sosialisasi hingga ke pelosok daerah di Gorontalo,” ujarnya. (Ari/Gopos)