GOPOS.ID, GORONTALO – Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan di Provinsi Gorontalo hingga triwulan I tahun 2024 didominasi oleh kredit konsumtif.
Tercatat, kredit konsumtif di bumi Serambi Madinah ini mencapai Rp11,07 triliun dari total penyaluran kredit di Gorontalo sebesar Rp19,67 triliun.
Dikutip dari laporan perekonomian Provinsi Gorontalo Mei 2024, kredit konsumsi yang tersalur pada triwulan I 2024 tumbuh sebesar 8,64 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 7,99 persen (yoy).
Besarnya penyaluran kredit konsumsi ini utamanya disumbang oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor.
Dari rincian yang sudah dicatat BI, KPR untuk rumah di atas tipe 70 mengalami pertumbuhan sebesar 14,59 persen (yoy) dan KPR untuk rumah tipe 22-70 juga mengalami pertumbuhan sebesar 79,67 persen (yoy).
Sementara untuk kredit kendaraan bermotor juga mengalami kenaikan sebesar 11,99 persen (yoy). Rinciannya, kredit mobil tumbuh 9,40 persen (yoy) dan kredit sepeda motor tumbuh 60,87 persen.
“Kredit konsumsi yang tumbuh positif sejalan dengan rata-rata indeks kondisi ekonomi (102,02) dan indeks keyakinan konsumen (112,5),” tulis BI dalam laporannya.
Tingginya penyaluran kredit konsumtif di Gorontalo juga didasari dengan kualitas kredit yang baik. Tercatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk kredit konsumtif di Gorontalo sampai triwulan I 2024 hanya sebesar 1,30 persen.
Sebelumnya disebutkan, total penyaluran kredit di Gorontalo pada triwulan I 2024 sebesar Rp19,67 triliun. Jumlah itu tumbuh 7,16 persen (yoy) yakni sebesar Rp18,35 triliun.
Dilaporkan pula, loan to deposit ratio (LDR) di Gorontalo triwulan 1 2024 telah mencapai 305,6 persen, melampaui angka LDR yang ditetapkan BI sebesar 78 persen.
Sementara rasio kredit bermasalah di Gorontalo dicatat sebesar 5,42 persen. Jika dinominalkan, total kredit macet di Gorontalo sampai triwulan I 2024 mencapai Rp1,06 triliun.(adm03/gopos)