GOPOS.ID, GORONTALO – Niat Faisal Farhan Hiola untuk mengabdi dan berkontribusi di tanah leluluhurnya, Gorontalo, semakin mantap. Berbekal pengalaman sebagai sport coach atau pelatih olahraga selama 14 tahun di Belanda, pria yang akrab disapa Fais Nemsa ini ingin mengembangkan dunia olahraga Gorontalo.
Langkah Fais Nemsa untuk mengembangkan olahraga di Indonesia khususnya di Gorontalo terinspirasi dari pengalamannya di Belanda. Sudah 14 tahun lamanya Fais Nemsa mengajarkan olahraga kepada anak-anak dan remaja di Belanda. Dalam kurun waktu tersebut, Fais Nemsa melihat perkembangan olahraga di Belanda tak pernah berhenti. Orang-orang yang berkecimpung di bidang olahraga terus melakukan terobosan serta melahirkan inovasi-inovasi agar olahraga di Belanda terus maju dan berkembang.
“Bukan hanya perkembangan bakat, tetapi mereka juga ikut mengembangkan layanan bagi anak-anak dan remaja melalui tema-tema serta program-program inovatif. Begitu pula fasilitas-fasilitas terus diperbarui agar bidang olahraga semakin lebih baik,” tutur Fais Nemsa.
Selama 14 tahun berkecimpung dan mengikuti setiap perkembangan olahraga di Belanda menjadi inspirasi bagi Fais Nemsa. Dalam pikirannya, ia ingin apa yang dipelajarinya selama ini di Belanda bisa turut diterapkan di Indonesia, khususnya di Gorontalo, untuk kemajuan olahraga.
“Begitu pula di bidang riset. Mereka tak pernah berhenti untuk melakukan penelitian-penelitian terbaru agar bagaimana olahraga terus maju. Hal ini menjadi inspirasi bagi saya, apa yang saja pelajari di Belanda bisa juga diterapkan di Indonesia, khususnya di kampung halaman leluhur saya, Gorontalo,” ujar Fais Nemsa.
Lebih lanjut, Fais Nemsa menceritakan bila dirinya baru saja mengikuti seminar tentang olahraga yang disampaikan oleh seorang profesor di Amsterdam. Seminar tersebut mengupas hasil riset sang profesor terhadap dampak positif bagi anak-anak dan remaja yang melakukan olahraga.
“Olahraga memberikan efek positif bagi anak-anak dan remaja, baik dari segi fisik maupun pemikiran. Sebaliknya anak-anak dan remaja yang kurang berolahraga, lalu ditambah dengan pola makanan yang tidak sehat, akan berdampak negatif terhadap perkembangan fisik dan pemikiran,” urai Fais Nemsa.
Sementara itu Fais Nemsa, rencananya akan tiba di Tanah Air pada Jumat, 9 Juni 2023. Selama 10 hari di Indonesia, Fais Nemsa mengagendakan singgah di berbagai kota. Di antaranya Surabaya, Probolinggo, Malang dan Bali. Di kota-kota tersebut, Fais akan mensosialisasikan sejumlah gagasannya tentang penembangan olahraga di Indonesia.
Fais Nemsa merupakan sosok pemuda yang dikenal multitalenta dan lihai memainkan berbagai jurus silat Cimande. Ia adalah anak dari pasangan Zarlin Halida Zakaria asal Batudaa, Kabupaten Gorontalo dan Yunus Hiola dari Botupingge Kabupaten Bone Bolango.
Ayah Fais Nemsa adalah seorang Imam di Organisasi Muslim Indonesia bernama PPME (Persatuan Pemuda Muslim Eropa) di Rotterdam. Ayah Fais Nemsa mengajarkan Islam syariah, Achlaaq dan Quran. Sementara ibunya, sebelum datang ke Belanda, bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit di Makassar bernama Siti Mariam yang dikelola oleh Belanda.
Dalam kesehariannya, Fais Nemsa memiliki kegiatan yang sangat padat. Ia bekerja sebagai sportcoach, pelatih cardio boxing dan pelatih motivasi dan mental terutama untuk remaja. Sesekali Ia bekerja di sunday’s sebagai mentor bagi Anak Muslim Indonesia di PPME Rotterdam. Pelajaran Iqra dan Pendidikan Sosial adalah mata pelajaran penting yang diajarkan kepada mereka.(hasan/gopos)