GOPOS.ID – Jadi jomblo di lingkungan masyarakat memang serba salah. Apalagi umur sudah masuk kategori darurat alias umur-umur wajib didesak nikah. Belum lagi kalau ada pertemuan di masyarakat, pasti deh jadi bahan candaan bahkan ejekan. Diperparah jika ada pertemuan keluarga besar, pasti pertanyaan seputar kapan nikah terus dilontarkan sampai bosan menjawabnya.
Mengutip dari laman Yoursay.id, stigma negatif predikat jomblo di masyarakat memang masih kuat. Padahal ada sisi positifnya jika kamu masih jomblo, yakni kamu banyak di rumah dan tak mengeluarkan banyak budget untuk percintaan.
Apa saja stigma negatif predikat jomblo di masyarakat yang wajib kamu? Berikut diantaranya :
1. Enggak laku
Wah, jomblo bukan berarti enggak ada yang mau lho ya. Cuma belum ada yang deketin bagi cewek atau ada yang mau didekati untuk cowok. Sabar, buktikan jomblo tidak separah itu enggak lakunya. Katakan, jodoh kalian yang terbaik sedang menunggu.
2. Enggak pandai merawat diri
Kira-kira apa hubungannya antara perawatan diri dengan jodoh? Enggak ada, kan? Padahal sudah belanja ratusan ribu rupiah tiap bulan untuk beli skincare, tapi tetap aja jomblo. Jomblo mah, jomblo aja enggak ada hubungan dengan jodoh. Ya, walaupun perawatan diri juga sangat penting sih.
3. Kurang bergaul
Pasti jomblowan dan jomblowati sering dituding enggak pandai bergaul, gugup kalau bertemu lawan jenis sampai anak rumahan yang enggak punya banyak teman sama sekali.
Kurang bergaul bukan berarti enggak bisa membangun relasi pertemanan atau jodoh, kan? Sekarang banyak fasilitas jodoh secara daring yang bisa kamu coba. Biarkan saja dianggap kurang bergaul. Lebih baik kerja senyap, tahu-tahu kamu bulan depan sudah sebar undangan nikah.
4. Orang tua terlalu protektif
Memang kenapa sih orang tua kita terlalu protektif? Salah, kah? Justru protektifnya orang tua kita bertujuan agar anaknya tidak terjerumus pada pergaulan bebas. Yakinlah, tanpa kamu mikirin soal jodoh, orang tua kita lebih dulu berpikir keras siapa jodoh yang terbaik buat kamu. (suara/putra/Gopos)