GOPOS.ID, DENPASAR – Bank Indonesia terus mewujudkan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Gorontalo. Selain meningkatkan value proposition (nilai keunggulan produk, red), Bank Indonesia juga turut mendorong transformasi UMKM untuk ekonomi berkelanjutan.
Sejalan hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo mendorong dan melakukan pemberdayaan UMKM menjadi UMKM Hijau. Yaitu UMKM yang memiliki basis produksi green economy (aktivitas perekonomian dengan meminimalkan risiko pencemaran lingkungan hidup).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, menjelaskan isu kelestarian lingkungan menjadi agenda penting bagi Pemerintah Indonesia. Green economy menjadi salah satu rencana transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang untuk mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan, serta mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
“Dari waktu ke waktu awareness (kesadaran, red) masyarakat atas produk dan jasa yang berorientasi lingkungan semakin tinggi. Hal ini membuat potensi pengembangan UMKM green economy untuk meningkatkan nilai produk dan dari sisi nilai ekonomis, akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM,” ujar Dian Nugraha pada Capacity Building Pelaku UMKM dan Wartawan 2023 di Warung Bandega Resto, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (4/2/2023).
Dian Nugraha menambahkan, salah satu keberhasilan pengembangan UMKM berbasis green economy adalah UMKM Subsisten yang mengolah limbah laut menjadi kerajinan yakni UMKM Mutiara Laut yang berasal dari Desa Torosiaje.
“Hal ini menegaskan semangat Bank Indonesia dalam mendukung UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi Indonesia,” kata Dian Nugraha.
Capacity Building Pelaku UMKM dan Wartawan diikuti oleh para pelaku UMKM Gorontalo yang bergerak di bidang fashion, olahan pangan, hingga kerajinan dan pengelolaan sampah. Selanjutnya wartawan dari media cetak, elektronik dan online. Kegiatan capacity building menjadi bukti komitmen Bank Indonesia untuk terus mendukung UMKM sekaligus concern terhadap isu global dengan tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan.
Kegiatan Capacity Building UMKM Hijau diisi oleh penyampaian materi oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, GA Diah Utari. Dalam pemaparannya, Diah Utari, menjelaskan tentang pengembangan ekonomi hijau di Provinsi Bali. Salah satunya pengelolaan bank sampah yang memiliki nilai ekonomi serta berdampak terhadap kelestarian lingkungan.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali sudah menerapkan pemilihan sampah anorganik, sampah kertas, maupun sisa-sisa makanan itu dipilah. Sisa-sisa makanan kita olah untuk menghasilkan pupuk cair/kompos,” kata Diah Utari.
Selain itu ada pula penyampaian materi oleh Agung Indra, founder Agung Collection, UMKM yang bergerak di bidang fashion tenun khas Bali. Dalam pemaparannya, Agung Indra, bercerita tentang kegiatan produksi yang turut mengedepankan green economy. Mulai dari penggunaan warna alami hingga produksi berbasis zero waist.
“Sampah-sampah potongan kain, sisa benang yang kusut yang tak bisa ditenun, kita manfaatkan lagi agar bisa menjadi produk yang memiliki nilai,” papar perempuan berkacamata itu.(hasan/gopos)