GOPOS.ID, GORONTALO – Melimpahnya minuman keras (Miras) jenis cap tikus (CT) yang disita Polda Gorontalo dalam beberapa waktu ini, rupanya memiliki nilai manfaat. CT hasil sitaan ini bisa menjadi salah satu alternatif dari kurangnya bahan pokok pembuatan hand sanitizer. Ya, cap tikus yang sering dikonsumsi masyarakat ini rupanya bisa menjadi bahan dasar pembuatan sanitizer pengganti Alkohol.
Inovasi ini dilakukan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Gorontalo yang bekerjasama dengan Polda Gorontalo. CT digunakan sebagai upaya mengantisipasi kelangkaan alkohol sebagai bahan baku hand sanitizer untuk menangkal covid-19 atau virus corona.
Kepala Balai POM Gorontalo, Yudi Noviandi mengungkapkan pihaknya berinovasi melakukan destilasi cap tikus menjadi alkohol. Cap tikus ini merupakan bantuan dari Polda Gorontalo.
“Selain itu, Balai POM Gorontalo juga mendapatkan bantuan bahan baku gliserol dan wadah HS dari IAI Gorontalo dan Kimia Farma Gorontalo,” ucap Yudi kepada gopos.id, Jumat (27/3/2020).
Menurut Yudi, ini merupakan bentuk bantuan Balai POM di Gorontalo di tengah sulitnya mendapatkan hand sanitizer di pasaran. Hand sanitizier ini diproduksi di Laboratorium Balai POM Gorontalo.
“Semoga upaya BPOM di Gorontalo ini dapat membantu masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 di Provinsi Gorontalo,” ungkapnya.
Hand Sanitizer buatan laboratorium BPOM di Gorontalo ini juga sudah didistribusi di instansi pemerintah yang memiliki pelayanan publik di Gorontalo. Diantaranya Dinas kesehatan Kabupaten Gorontalo, Dinkes Provinsi Gorontalo, KPPN, BKKBN, BNN Provinsi, Polda Gorontalo, Bank Sulutgo, Polres, BPS, Kodim, Kanwil DJPB, Dirkrimsus Polda, dirnarkoba Polda, Bandara Djalaludin Gorontalo, RSUD Otanaha, RSUD Aloei Saboe, RSUD Toto Kabila, Al Ishlah, BNN Kota, Korem, Kejaksaan Negeri, Ombudsman, dan Kominda.
Hal ini sebagai bentuk bantuan BPOM di Gorontalo di tengah sulitnya mendapatkan hand sanitizer di pasaran. (andi/gopos)