GOPOS.ID, GORONTALO – Penyediaan sarana dan fasilitas pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) di Provinsi Gorontalo terus ditingkatkan. Selain kampus I Badan Diklat Provinsi Gorontalo, serta Rumah Sakit Ainun Habibie. Pemprov Gorontalo juga berencana menjadikan asrama haji Provinsi Gorontalo sebagai tempat isolasi orang dalam pemantauan (ODP) Korona.
Rencana itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, Senin (30/3/2020). Menurut Darda Daraba, rencana pemanfaatan asrama haji sebagai tempat isolasi mengemuka dalam rapat melalui siara video oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, bersama bupati/wali kota Gorontalo.
“Pemprov Gorontalo terus berupaya meningkatkan tempat isolasi bagi ODP. Terkait hal itu, kita akan mengupayakan asrama haji di samping asrama Badan Diklat Provinsi Gorontalo, serta rumah sakit Ainun Habibie provinsi Gorontalo,” kata Darda Daraba.
Baca juga: RS Ainun Habibie Sudah Siapkan Tenaga Covid-19
Lebih lanjut Darda Daraba, menekankan isolasi ODP tersebut merupakan protokol kesehatan yang harus diterapkan dalam pencegahan Covid-19.
“Jadi ODP itu belum tentu positif terpapar covid-19. Mereka itu sehat, tetapi karena berasal dari daerah yang terkonfirmasi positif covid-19, maka harus dijalankan protokol kesehatan. Selama 14 hari mereka dipantau terus kondisi kesehatannya,” ujar Darda Daraba.
“Apabila selama 14 hari mereka tidak menunjukkan adanya gejala yang mengarah pada gejala covid-19, mereka boleh kembali pulang dan berkumpul lagi dengan keluarga,” sambung Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo itu.
Saat ini, lanjut Darda Daraba, ada 7 tenaga kerja Indonesia (TKI) Gorontalo asal Jepang yang dikarantina di asrama Badan Diklat Provinsi Gorontalo. Dari hasil pemantauan sampai dengan Senin (30/3/2020), kondisi tujuh TKI tersebut dalam keadaan sehat.
Sementara itu Kabid Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Mahmud Bobihoe, menjelaskan pihaknya telah menerima surat permohonan peminjaman asrama haji dari Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo. Surat tersebut ditujukan kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), karena asrama haji berada di bawah Dirjen PHU.
“Suratnya baru dikirim ke pusat. Kita menunju surat dari Dirjen PHU. Pada intinya kita siap menerima perintah yang diberikan,” ujar Mahmud Bobihoe.(hasan/muhajir/gopos)