GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Walikota Gorontalo Marten Taha, mengatakan produksi beras di wilayah kota tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyakarat. Oleh karena itu Pemerintah Kota Gorontalo sudah mulai mengantisipasi krisis pangan dengan menyediakan serta mempertahankan lahan pertanian.
Walikota Gorontalo, Marten Taha menerangkan beras yang diproduksi petani di wilayah Kota Gorontalo tahun 2021 terbilang rendah lebih kurang 11 ton dalam setahun. Sementara kebutuhan masyarakat melampaui hasil produksi dalam kota.
“Kebutuhan beras masyakarat Kota Gorontalo, kurang lebih 25 ton per tahun, sementara produksi kita hanya kurang lebih 11 ton,” kata Walikota Gorontalo dua periode itu pada Musrembangda tingkat Kecamatan Kota Kota Gorontalo, Kamis (17/2/2022).
Politisi Partai Golongan Karya ini menambahkan bahwa, selama 30 tahun ke depan lahan persawahan di Kota Gorontalo tidak akan habis. Pemerintah telah mengantisipasi dan menyiapkan lahan minimal 459 hektar untuk persawahan. Hal itu berdasarkan aturan tentang kawasan pertanian pangan berkelanjutan.
“Di Kota Gorontalo, saya membuat suatu kebijakan yang kita tuangkan dalam rencana tata ruang wilayah. Namanya kawasan pertanian pangan berkelanjutan, dan lahan pertanian pangan berkelanjutan,” tambanya.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini melanjutkan bahwa, kawasan pertanian dicanangkan di dua kecamatan, yakni Kota Utara dan Sipatana. Selain memberdayakan petani juga mengantisipasi air yang menggenang. Sehingga bisa disalurkan langsung ke sawah-sawah. (Sari/gopos)
Baca Juga: Dekota Minta Pembangunan Daerah Kota Gorontalo 2023 Harus Terencana