GOPOS.ID, TILONGKABILA – Selain pandemi corona (Covid-19). Langkah antisipasi datangnya musim kemarau turut dilakukan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou. Yakni dengan melakukan penanaman lebih awal dan menggunakan sistem tumpang sari.
Kegiatan tersebut dilakukan Hamim Pou sekaligus video confrence dengan Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo, di Desa Bongopini, Kecamatan Tilongkabila.
Hamim Pou menegaskan, Pertanian tidak boleh berhenti, meski di tengah Pandemi Covid 19. Sejalan dengan itu, pihanya turut waspadai kemarau panjang dengan melakukan penanaman lebih awal. Berdasarkan perkiraan FAO dan BMKG kita akan mengalami kemarau yang agak panjang. Manfaatkanlah lahan dengan sebaik baiknya, termasuk lahan yg ada di rumah kita jangan dibiarkan kosong.
“Menandai dan mewaspadai kemarau panjang itu, hari ini kami melakukan penanaman dengan sistem tumpang sari di tanah ini, ada jagung dan kedelai diharapkan 80 atau 90 hari kedepan sudah bisa panen,” terang Hamim Pou, Selasa (12/5/2020).
Ia menjelaskan, Bone Bolango terdiri dari 80 persen wilayah hutan taman nasional dengan arealnya relatif terbatas. Areal jagung hanya sekitar 4 ribu hektar. Areal padi sawah sekitar 2015 hektar dengan produktivitas bervariasi antara 5,2 – 9 ton gabah kering/hektar.
Sementara itu kepada Menteri Pertanian, Hamim Pou menyampaikan perlu adanya anggaran belanja modal untuk pencairan sumber-sumber air.
“Yang dikhawatirkan oleh negara adalah ketiadaan pangan. Oleh karena itu kita mengusulkan adanya alokasi untuk mencari sumber-sumber air untuk memasok ke lahan pertanian,” ujar Hamim Pou.(Pras/gopos)