GOPOS.ID, MARISA – Sejumlah warga yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Daerah (Ambepeda) mempertanyakan dugaan korupsi perjalanan dinas dan biaya makan minum di DPRD Pohuwato, Kamis (25/2/2021).
Koordinator Lapangan Ambepeda, Ropin Bagi, dalam orasinya menyampaikan saat masyarakat di Pohuwato dibuat resah dengan beredarnya dugaan korupsi perjalanan dinas dan makan minum di DPRD Pohuwato.
“Oleh karena itu kami meminta Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato, untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan kasus korupsi makan minum dan perjalanan dinas,” ujar Ropin.
Mereka juga meminta Dekab Pohuwato mengambil sikap terkait akan mundurnya 7 dokter spesialis jika direktur Rumah Sakit Bumi Panua Kabupaten Pohuwato tidak mengundurkan diri, yang mereka nilai ini dapat merugikan masyarakat ketika ke 7 dokter tersebut mengundurkan diri.
Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi mengatakan bahwa tuduhan terkait korupsi makan minum yang dituduhkan tadi itu telah diaudit BPK.
“Sekali lagi kami Klarifikasi untuk anggaran makan minum dan perjalan itu telah dilakukan diaudit oleh BPK, bahkan ada buku LHP BPK yang menyatakan bahwa makan minum dan perjalanan dinas itu sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan regulasi,” ungkap Nasir.
Lebih lanjut Nasir Giasi mengatakan bahwa terkait persoalan Rumah Sakit pihaknya akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait.
“Khususnya untuk direktur rumah sakit dan rumah sakit itu sendiri kami akan lakukan rapat dengar pendapat,” pungkas Nasir.(azhar/gopos)