GOPOS.ID, BLITAR – Adanya kelangkaan stok jagung yang berimbas terhadap naiknya harga, dipengaruhi alur distribusi yang berbeda-beda. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar, Tavip Wiyono.
Menurut Tavip, tipe jagung yang ada di Kabupaten Blitar ada dua macam. Yakni jagung pembenihan, dan jagung konsumsi. Keduanya mempunyai alur yang berbeda, sehingga mempunyai dampak terhadap kesediaan stok jagung.
“Untuk alur jagung pembenihan yang bermitra dengan produsen benih, dilakukan langsung oleh produsen benih yang bermitra dengan petani dengan sistem kerjasama. Jadi untuk setiap hasil pasca panen, benih jagung akan dikembalikan langsung kepada produsen benih jagung yang bermitra.” Tulisnya pada GOPOS.ID, Jum’at (21/5/2021).
Sedangkan untuk jagung konsumsi, kata Tavip, alur distribusi jagung yang terjadi di Kabupaten Blitar yakni dari petani langsung terdistribusi kepada peternak, pengepul ataupun kepada perusahaan pakan ternak.
“Dampaknya untuk stok jagung di Kabupaten Blitar memang minim. Hal ini dikarenakan
alur distribusi jagung yang sudah bertuan. Sehingga jika terjadi peningkatan
permintaan jagung di Kabupaten Blitar tidak bisa tercukupi,” ungkap Tavip.
“Dengan stok yang terbatas seperti itu, solusinya perlu adanya kerjasama dengan daerah lain. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan jagung yang ada di Kabupaten Blitar,” lanjutnya.
Oleh karena itu, akibat adanya permasalahan tersebut, Bupati Blitar langsung menindaklanjuti dengan mengirim surat ke Menko Perekonomian RI. Dan salah satu tembusan ke Kementerian Pertanian, untuk dapat difasilitasi terkait kelangkaan stok jagung di Kabupaten Blitar.
Surat dari Bupati Blitar langsung direspon oleh Kementerian Pertanian, dengan mengirim jagung sebanyak 515 Ton ke Kabupaten Blitar, pada Kamis (20/5/2021) kemarin.
Selain itu Kementerian Pertanian juga memberikan fasilitas, berupa subsidi ongkos angkut sebesar Rp 700,-/kg. Onkos subsidi tersebut digunakan untuk pengiriman jagung dari Kabupaten Bima ke Kabupaten Blitar.
“Harga jagung dari Kabupaten Bima sebesar Rp 6.000,- /kg. Sehingga dengan adanya subsidi tersebut harga jagung sampai di Kabupaten Blitar sebesar Rp 5.300,-/kg,” ujarnya.
Untuk diketahui, harga pasar jagung pipil per tanggal 21 Mei 2021 di Kabupaten Blitar yakni sebesar 5.500/kg – 6.000/kg. (mt/gopos)