GOPOS.ID, GORONTALO – Sebanyak 1.350 karyawan toko di Kota Gorontalo menerima bantuan Bahan Pangan Bersubsidi dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, Jumat (29/5/2020).
Bantuan diserahkan simbolis oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kepada lima karyawan dari lima toko.
Penyerahan bantuan pangan ini sebagai konsekuensi penutupan toko selama tujuh hari sebelum dan sesudah Hari Raya Idulfitri.
Pemerintah daerah saat itu sepakat untuk menutup pusat perbelanjaan untuk menghindari kerumunan orang yang ingin berbelanja sambut lebaran.
“Waktu itu janji saya, toko yang tutup maka karyawannya kita bantu sembako. Hari ini komitmen itu kita realisasikan. Hari ini baru ada 1.350 karyawan yang sudah didata dan akan didistribusi,” jelas Gubernur Rusli saat diwawancarai waratawan.
Lebih lanjut kata Gubernur Rusli, kebijakan penutupan toko itu tidak sepenuhnya dipatuhi oleh pemilik dan karyawan.
Ada beberapa toko pakaian yang sembunyi-sembunyi beroperasi dan dipadati oleh ratusan warga. Sebagai sanksinya, ia minta karyawan toko tersebut tidak diberi sembako.
“Yang membandel nanti ditegur bupati dan wali kota karena surat izinnya di sana. Tapi untuk sembako, saya sudah katakan tidak akan diberikan sembako. Itu jadi tanggungjawab pemilik toko. Kita harus konsisten dan punya rasa tanggungjawab,” tandasnya.
Sementara itu, Perwakilan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Gorontalo Andrika Hasan mengapresiasi kebijakan yang diambil oleh Gubernur Rusli. Menurutnya, di saat sulit seperti saat ini bantuan pangan sangat diharapkan.
“Kami mengapresiasi acara seperti ini. Di tengah pandemi pemerintah Provinsi Gorontalo bisa berbagi dengan teman-teman pekerja. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada Baak Gubernur yang sudah peduli di situasi sulit ini,” kata Andrika.
Beberapa toko yang diberi bantuan yakni Karsa Utama, Matahari Department Store dan Sumber Utama. Ada juga karyawan Mufidah, Gembira House Ware, Sama Jaya dan Makro Department Store. (rls/adm-01/gopos)