GOPOS.ID, GORONTALO – Sejumlah organisasi mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Gorontalo (AMG) menggelar pertemuan untuk mengawal peristiwa penembakan 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) di jalan Tol Cikampek KM 50. Pertemuan tersebut diikuti sejumlah organisasi diantaranya KAMMI, HMI, GMKI dan LDK MPM IAIN Gorontalo.
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Gorontalo, Ahmad Randi, meminta seluruh organisasi yang tergabung dalam aliansi peduli kemanusiaan untuk melihat apakah penembakan yang dilakukan aparat sudah sesuai dengan SOP di pihak kepolisian atau tidak.
“Saat ini terjadi simpang siur di masyarakat, publik dibuat bingung dengan berbagai isu yang berkembang liar di masyarakat, seperti cctv jalan tol yang belum kunjung dibuka hingga ditemukannya bekas penganiayaan di tubuh mayat korban penembakan,” pungkas Randi usai menghadiri pertemuan konsolidasi di Sekretariat KAMMI Daerah Gorontalo. Ahad (13/12/2020)
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gorontalo, Arlan, mengatakan jika peristiwa saat ini dipertontonkan di publik khawatirkan akan menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
“Kami yang saat ini berkumpul bukan simpatisan FPI, tetapi kami saat ini berkumpul atas dasar kemanusian,” lanjut Arlan.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Gorontalo, Ricardo Situmorang berharap agar peristiwa ini tidak terulang kembali, Polisi harus hadir memberikan rasa aman dan tentram.
“Penggunaan senjata api oleh aparat negara hanya bisa dilakukan dalam situasi extra penting dan nyata bahayanya,” ucapnya
Dalam kegiatan tersebut sejumlah organisasi mahasiswa ini berharap agar Presiden Jokowi segera membuat Tim Pencari Fakta Independen yang nantinya bertugas secara profesional untuk mengungkap kasus penembakan tersebut. (Ari/gopos)