GOPOS.ID, MARISA – Puluhan masyarakat tergabung dari aliansi Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera), mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, usut tuntas kasus dugaan korupsi terjadi di Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa.
Tuntutan itu disampaikan sejumlah masyarakat Desa Buntulia Barat dalam aksi demo di depan kantor DPRD Pohuwato, Jum’at (12/08/2022)
Koordinator lapangan (Korlap), Wawin Wartabone, mengatakan penyalahgunaan korupsi ini sejak tahun 2019-2022, dugaan gratifikasi dan markup pekerja jalan usaha tani tahun 2021, menelan anggaran sebanyak Rp298 juta dengan jarak 1 kilometer.
Tak hanya itu, dirinya menjelaskan ada juga masalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Buntulia Barat, terjadi hal yang sama atau tidak jelas jenis usahanya.
“Sekarang ini usaha pribadi serta usaha BUMDes sudah sama, sehingga kami tidak bisa membedakan mana BUMDes, mana usaha pribadi,” jelas Wawin
Mereka mempertanyakan terkait Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) belum diserahkan oleh Inspektorat Daerah (ITDA) ke Kejaksaan Negri Pohuwato.
“Padahal laporan dugaan korupsi ini sejak 2019, Inspektorat daerah sudah memberikan kesempatan 6 Bulan TGR. Namun oknum tersebut mengembalikan baru 30 Juta, tapi sampai saat ini sudah 8 Bulan tidak ada kejelasan lagi,” ungkap Wawin
Di tempat yang sama salah satu orator, Samsudin Yusuf, mengatakan tidak bisa di pungkiri, ada saja oknum Kepala Desa (Kades) dan perangkat desa ikut dalam kasus dugaan korupsi dana desa itu.
“Kami pun merasa miris itu terjadi di Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, pada massa kepemimpinan salah satu oknum Kades yang teridentifikasi melakukan korupsi berbagai program kegiatan Desa,”kata Samsudin
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pohuwato, Nasir Giasi, mengatakan saat menemui masa aksi mengaku, apa yang jadi tuntuan masyarakat Buntulia Barat, akan segera ditindaklanjuti melakukan rapat dengan komisi-komisi.
“Setelah ini kita akan mengadakan rapat dengan komisi-komisi, dan juga akan menurunkan komisi l untuk mencari kebenaran isi tuntutan masyarakat,” tutup Nasir (Yusuf/Gopos)