GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Sejumlah Anggota DPRD Kota Gorontalo ramai-ramai mengungkap penyebab genangan air di beberapa titik di wilayah Kota Gorontalo menyusul musim penghujan belakangan ini.
Seperti yang diungkapkan Anggota DPRD Kota Gorontalo Muksin Brekat. Menurutnya, salah satu pemicu genangan air di beberapa ruas jalan pusat Kota Gorontalo tidak lain karena masalah sampah.
“Saat ini memang musim hujan, curah hujan begitu meningkat ditambah lagi sampah dimana-mana sehingga drainase tidak berfungsi dengan bagus,” kata Muksin.
Wakil Ketua Komisi B itu menyampaikan sebagian besar wilayah yang berada dalam daerah pemilihannya sejauh ini masih bisa teratasi, namun ada spot-spot yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo yakni kawasan pusat perdagangan dan Kampus Universitas Negeri Gorontalo.
“Dua kawasan ini merupakan sumber ekonomi masyarakat, jadi harus ada respon reaktif untuk mengurangi debit air misalnya dengan melakukan penyedotan air,” kata Muksin.
Senada juga diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Kota Gorontalo Alwi Podungge. Menurutnya, genangan yang terjadi di seluruh Kota Gorontalo disebabkan ketidakseriusan Pemkot Gorontalo dalam mengurus perkotaan.
“Lihat Kota ini semrawut dalam segala aspek, jadi jangan heran jika terjadi genangan di berbagai wilayah, seperti di jalan Thayeb Gobel, di depan MTS Negeri yang langganan banjir disebabkan green design yang semrawut,” tegas Alwi.
Lain lagi dengan Herman Haluti, Anggota Komisi C DPRD Kota Gorontalo. Menurut Herman, genangan air terjadi karena tumpukan sedimen yang menutupi drainase, rendahnya plat duiker dan sampah ada dimana-mana.
“Setelah saya turun lapangan, penyebab terjadi genangan adalah tumpukan sedimen yang menutupi saluran dan ini saya sudah suarakan pada Pemkot pada rapat anggaran agar dialokasikan dana untuk pemeliharaan saluran agar hal yang seperti ini tidak terjadi,” kata Herman.
Herman pun menghimbau kepada masyarakat untuk berkolaborasi bersama pemerintah untuk mengatasi dampak musim hujan ini.
“Mari bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi banjir, seperti apa yang sudah dilakukan masyarakat di Jalan Palma yang bersama sama membongkar plat duiker agar lajur air menjadi lancar, kemudian manfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan tempat sampah jangan dibuang sembarangan,” timpalnya.(Rama/Gopos)