GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Ekwan Ahmad, menyisihkan gajinya selama dua periode untuk membangun rumah tahfidz Quran.
Keinginan untuk mendirikan Rumah Tahfidz Quran surah lama didambakan Ekwan, jauh sebelum dirinya dilantik menjadi anggota DPRD Kota tahun 2014 lalu. Waktu terus berjalan, hingga keinginan tersebut terwujud saat dirinya menjadi wakil rakyat. Seluruh gajinya selama menjabat dua periode digunakan untuk mendirikan rumah Tahfidz.
“Dunia hanya sementara, kita pergunakan untuk hal yang bermanfaat bagi sesama,” kata Ekwan saat mengunjungi Rumah Tahfidz Quran Darul Khaairat di Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Sabtu (26/11/2022).
Meskipun sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu, rumah tahfidz baru dioperasikan pada 2021. Ekwan tak main-main saat membangun rumah Tahfidz, mulai dari pembebasan lahan, hingga pembangunan gedung seluruhnya didanai dengan dana pribadi, termasuk menggunakan seluruh gajinya selama menjabat. Saat ini Ekwan mendapat kepercayaan sebagai pembina Daarul Khaairat.
“Mesjid ini dulu berada di lahan sengketa keluarga. Sehingga saya menawarkan diri untuk membeli saja lahannya, dan untuk didirikan mesjid. Alhamdulillah, setelah mesjid berdiri saya berinisiatif untuk mendirikan rumah Tahfidz,” jelas Ekwan.
Anggota komisi C DPRD Kota Gorontalo ini melanjutkan gaji anggota dewan tak sebanyak yang orang bayangkan. Namun terbilang cukup untuk mendirikan bangunan yang dijadikan sebagai tempat belajar Al-Quran. Saat ini ratusan santri dari berbagai wilayah Gorontalo mulai dari Kabupaten Gorontalo Utara Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo, belajar Alquran di tempat tersebut.
“Terbangunnya rumah Tahfiz bukan hanya saya pribadi, tetapi juga berkat uluran tangan bapak ibu, kerabat, sahabat, terima kasih banyak atas bantuannya,”imbuhnya.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Gorontalo ini menambahkan, biaya pendaftaran sebesar Rp 500 ribu, dan biaya bulanan Rp100 ribu. Namun, Ekwan akan membantu warga yang kurang mampu, yang berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya di Daarul Khairat.
“Saya akan bayar biaya pendaftaran bagi orang tua yang ingin anaknya belajar di tempat ini ini khusus untuk masyarakat yang berada di lingkungan rumah Tahfidz ini,” pungkasnya. Para para santri tidak dibebankan dengan biaya pembangunan gedung, uang pendaftaran tersebut diperuntukkan penyediaan fasilitas seperti kursi, meja dan keperluan lain.(Sari/gopos)