GOPOS.ID, GORONTALO – Sejauh ini pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Kesehatan terus berupaya untuk mencukupi kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan masker yang menjadi kebutuhan tenaga kesehatan.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Misranda Nalole bahwa ada beberapa hal teknis yang membuat dinas kesehatan kesulitan melakukan pengadaan barang dan jasa terhadap APD dan masker.
Sebab untuk pembelian APD dan masker, distributor meminta kepada dinas untuk membayar terlebih dahulu APD tersebut lalu akan dikirim ke daerah.
“Memang ini menjadi kesulitan kami dalam pemenuhan APD dan masker. Penyedia meminta kami untuk harus membayar di depan. Sementara sistem pembayaran di dalam APBD harus ada barang dulu baru di transfer biayanya,” ucap Misranda pada dialog publik bersama masyarakat Gorontalo melalui siaran langsung Radio Suara RH, Minggu, (5/4/2020) di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Sementara langkah lain yang dilakukan yaitu membeli APD dan masker di pihak lain namun dengan harga yang relatif tinggi.
“Kita harus membeli di penjual yang lepas. Artinya bukan di distributor. Di tambah rata-ratanya harganya naik. Ini juga menjadi permasalahan. Karena beberapa faktor ini kami juga sudah membangun komunikasi dengan BPKP dan BPK, inspektorat dan biro pengadaan terkait pembelian APD dan masker di sektor pengadaan barang dan jasa,” jelasnya.
Lantas ada yang bertanya apakah APD dan maskes sudah cukup di fasilitas kesehatan? Misranda menerangkan bahwa bahwa memang belum cukup tapi sudah memadai.
“Kami bersyukur bahwa sudah ada droping dari pusat untuk kami. Ada pengadaan 1.150 APD lengkap yang sudah kami pesan. Namun yang ada itu baru 150 APD lengkap. Sisa 1.000 APD kita masih menunggu pusat,” papar Misranda. (andi/gopos)