GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengakui bahwa obat antiretroviral (ARV) untuk orang dengan HIV/ADIS (ODHA) sempat mengalami keterlambatan. Keterlambatan ini bukan hanya dialami di Gorontalo.
Bahkan di Indonesia, obat untuk ODHA ini sulit untuk ditemukan dan stoknya sudah kosong di rumah sakit di Jakarta dan seluruh wilayah di Provinsi Gorontalo.
Namun hari ini, Rabu (3/6/2020), Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo baru menerima ribuan butir ARV, dan kemudian telah di distribusi ke rumah sakit Aloei Saboe.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Provinsi Gorontalo dr. Irma Cahyani Ranti mengungkapkan bahwa stok ARV masuk ke Indonesiaoada awal April.
Di Gorontalo sendiri sejak awal Mei kemarin obat untuk ODHA ini sudah mulai mengalami keterbatasan, memasuki pekan pertama Mei obatnya sudah kosong.
Dinas Kesehatan sejak awal Mei sudah memesan stok ARV ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dapat didistribusikan ke Gorontalo. Namun karena terkendala pembatasan akibat Covid-19 membuat distribusi ARV mengalami keterlambatan.
“ARV itu dari India. India sempat lockdown lama. Jadi agak terhambat dari pusat. Bukan hanya Gorontalo namun seluruh daerah di Indonesia. Termasuk di Jakarta stoknya sudah kosong,” ucap dr. Irma.
Kendala kedua yaitu, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gorontalo.
“Pesawat ke Gorontalo juga tidak ada hampir sebulan ini. Otomatis harus melalui Manado. Sementara dari pihak pengirim menunggu bandara Gorontalo buka dulu. Mereka ada mekanisme sendiri. Tetapi allhamdulilah siang tadi baru masuk dan sudah didistribusikan ke RS Aloei Saboe Kota Gorontalo,” paparnya. (andi/gopos)