GOPOS.ID, GORONTALO – Kasus perampokan disertai pembunuhan yang menimpa keluarga Yohanes Pangkong di Jl. D.I Panjaitan, Kelurahan Limba U1, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo menyimpan misteri.
Selain identitas pelaku yang belum diketahui, ada pula kejanggalan di lokasi kejadian yang menggegerkan warga Kota Gorontalo itu.
Informasi yang dirangkum gopos.id, kejanggalan yang ada di lokasi yakni tak terdengarnya bunyi suara gonggongan anjing dari dalam rumah saat kejadian. Padahal, warga sekitar mengetahui di dalam rumah Keluarga Yohanes Pangkong terdapat anjing penjaga.
Baca juga : Pembunuhan Sadis Panjaitan: Sekeluarga Dibantai, Dua Tewas, Dua Kritis
“Malam itu sepi, sampai nanti ada terdengar suara perempuan yang minta tolong dari dalam rumah,” ujar beberapa warga sekitar.
Menurut penuturan tetangga korban, anjing penjaga rumah milik keluarga Yohanes Pangkong terbilang cukup galak. Dalam artian, apabila ada orang asing atau orang tak dikenal, maka sang anjing akan menyalak (menggonggong) cukup nyaring.
Baca juga : Pembunuhan Sadis Panjaitan: Korban Pemilik Toko Siaga
“Kalau ada orang masuk, torang di dekat sini mo dapat dengar bunyi anjing mengonggong. Bahkan orang lewat saja kalau berdiri lama di muka, anjing yang dari dalam rumah menggongong,” ungkap warga di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga : Pembunuhan Sadis Panjaitan: Pelaku Masuk dari Pintu Samping
“Tapi malam itu sama sekali tidak ada suara. Kitorang tidak dengar apa-apa,” sambung warga lainnya menambahkan.
Kejanggalan lain, tersiar kabar bila jaringan Closed Circuit Television (CCTV) yang berada di bagian depan rumah dalam kondisi terputus. Ditengarai, jaringan tersebut sengaja diputus/digunting oleh pelaku.
Sementara itu Polres Gorontalo Kota memastikan terus menelusuri jejak pelaku perampokan dan pembunuhan. Kapolres Gorontalo Kota AKBP Robin Lumban Raja menegaskan, Satuan Reskrim Polres Gorontalo Kota masih bekerja di lapangan untuk mengumpulkan informasi dan menelusuri keberadaan pelaku.
“Dari rekaman CCTV pelaku dipastikan satu orang.Dan kita sudah mengantongi ciri-ciri pelaku seperti apa, termasuk logat bicaranya,” ujar AKBP Robin Lumban Raja.
Terkait CCTV yang dirusak (dimatikan,red), Kapolres AKBP Robin Lumban Raja mengakui ada salah satu CCTV yang dimatikan. Ditengarai, aksi itu dilakukan pelaku setelah masuk ke dalam kawasan rumah.
“Jadi diduga yang bersangkutan naik di salah satu penampungan air, kemudian mematikan CCTV,” ujar AKBP Robin Lumban Raja. (Adm-02/muhajir/ishak/gopos)