GOPOS.ID, GORONTALO – Abdul Gias Tomayahu. Pemuda 19 tahun asal Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara ini membuktikan semangat dan bakat dapat berbuah prestasi. Sejumlah prestasi membanggakan di tingkat nasional ditorehkan sekaligus menunjukkan dedikasinya sebagai penulis muda berbakat
Gias, begitu ia akrab disapa. Mahasiswa semester enam Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ini telah menerbitkan tiga buku: “Ngomong Jangan Asal: Panduan Bahasa Indonesia yang Nggak Bikin Pusing,” “Pelan-Pelan Pulang: Sebuah Perjalanan dari Luka ke Rumah Bernama Hati,” dan “Luka yang Dituli Langit: Memahami Takdir dan Kasih-Nya dalam Air Mata” (sedang dalam proses penerbitan). Karya-karyanya terinspirasi dari pengalaman pribadi, kecintaannya pada keluarga, dan ketekunannya dalam mendalami bahasa dan budaya Gorontalo.
Prestasi akademik Gias juga gemilang. Ia telah meraih empat medali emas dalam berbagai olimpiade sains tingkat nasional, yakni Olimpiade Sains Hari Kebangkitan Nasional (OSHKN) 2025, Kompetisi Sains Hardiknas Nasional (KSHN) 2025, Ajang Sains & Matematika Indonesia (ASMI) 2025, dan Brilliant Science Competition 2025. Ia juga aktif berpartisipasi dalam Olimpiade Sains Pelajar Nasional (OSPAN) 2025 mewakili Provinsi Gorontalo. Selain itu, Gias terpilih sebagai Duta Ragam Nusantara Gorontalo Batch 1 Tahun 2025 dan Winner Duta Budaya Fakultas Sastra dan Budaya UNG Tahun 2024.
Di tengah kesibukannya kuliah dan berprestasi, Gias tetap aktif menulis, membaca, dan mendalami kekayaan budaya Gorontalo, khususnya sastra lisan seperti Tujai, Tanggomo, dan Barzanji. Karya-karyanya ia persembahkan untuk opa tercintanya yang kini hampir tak dapat melihat lagi.
“Saya menulis bukan karena saya hebat. Saya hanya ingin orang-orang yang saya cintai sempat melihat saya berhasil, sebelum mereka pergi. Karena saya ingin memberi bukti, bukan janji,” ungkap Gias, yang memiliki moto hidup: “Aku hanya ingin jadi suara kecil yang menemani langkahmu saat dunia terasa terlalu bising.”
Kisah inspiratif Gias menjadi bukti bahwa semangat dan ketekunan dapat mengantarkan seseorang meraih mimpi dan memberikan kontribusi bagi negeri. (Gina/gopos)