GOPOS.ID, GORONTALO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo memastikan ketersediaan uang tunai layak edar selama Ramadan hingga Lebaran Idulfitri 2023. Melalui Program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (Serambi) 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo menyiapkan uang tunai senilai Rp726 miliar.
Jumlah uang yang disiapkan terbagi untuk pecahan besar (Rp50.000-Rp100.000) dengan jumlah Rp659 miliar. Sementara untuk pecahan kecil (Rp1.000-Rp20.000) dengan Rp97 miliar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, menjelaskan jumlah uang tunai yang disiapkan pada program Serambi 2023 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini mempertimbangkan situasi ekonomi yang makin membaik, serta pencabutan status pembatasan aktivitas masyarakat sehingga mobilitas masyarakat makin meningkat.
“Jumlah yang kita siapkan untuk Serambi tahun ini mengalami peningkatan 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Dian Nugraha pada kick off Serambi 2023 di aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Jumat (24/3/2023).
Kick off Serambi 2023 mengusung tagline belanja bijak. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan Bank (BUMN dan Swasta), BPD, serta Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Menurut Dian Nugraha, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Perbankan untuk layanan penukaran uang. Dengan begitu selain memanfaatkan layanan penukaran kas keliling KPw Bank Indonesia, masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang di bank-bank.
“Selain kas keliling, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo juga akan melaksanakan layanan penukaran uang terpadu. Rencananya ada di dua lokasi, yaitu di Lapangan Taruna Kota Gorontalo, serta di Kabupaten Pohuwato,” tutur Dian Nugraha.
Dian Nugraha berharap, masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan uang tunai layak edar selama Ramadan hingga Idulfitri 2023. Selain itu Dian Nugraha mengajak masyarakat senantiasa mencermati ciri-ciri keaslian uang Rupiah.
“Senatiasa menerapkan 3D saat menerima uang Rupiah, khususnya uang kertas. Yaitu Dilihat, Diraba, dan Diterawang,” imbau Dian Nugraha.(hasan/gopos)