GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Pra Musrenbang RKPD Kota Gorontalo membahas berbagai program di tahun 2024.
Hal ini terungkap saat Sekertaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid membuka kegiatan Pra Musrenbang RKPD, Kota Gorontalo, di BLY Kota Gorontalo, Senin (13/3/2023).
“Hari ini kita menyelenggarakan kegiatan pra musrenbang yang merupakan salah satu tahapan dari penyusunan RKPD kota gorontalo tahun 2024,” ungkapnya.
Hal ini kata Sekda, merupakan upaya mencapai visi dan misi pemerintah kota gorontalo dalam periode 2019-2024 yaitu sebagai kota “smart” (sejahtera, maju, aktif, religius, terdidik) sebagai amanah dari undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.
“Pelaksanaan kegiatan pra musrenbang dilakukan fokus terhadap penajaman prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2024,” tegas dia.
Lanjutnya, hal dilakukan ini karena penting untuk pelaksanaan pembangunan yang baik, haruslah dimulai dari perencanaan yang baik pula. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka diharapkan akan semakin tinggi pula keberhasilan pembangunan yang dapat dicapai.Ā
“Hal ini disebabkan perencanaan partisipatif yang digali dari akar permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” ucap dia.
“Memberikan solusi konkrit dalam bentuk usulan kegiatan yang merupakan kebutuhan prioritas masyarakat baik usulan yang bersumber dari pokok-pokok pikiran dprd maupun usulan yang bersumber dari masyarakat lewat musrenbang,” sambungnya.
Ismail menuturkan, salah satu kebijakan Pemerintah Kota Gorontalo tahun 2024 yaitu pengalokasian anggaran sebesar Rp.200 juta per kelurahan, yang pemanfaatannya untuk membiayai program pembangunan dan program pemberdayaan, sesuai dengan skala prioritas di masing-masing kelurahan.Ā
“Hal ini sebagai salah satu upaya yang bertujuan untuk memberikan kepastian anggaran bagi usulan-usulan yang berasal dari masyarakat, agar dapat dialokasikan dalam apbd tahun perencanaan,” tuturnya.
“Walaupun masih dalam porsi yang kecil, namun saya mengharapkan melalui pengalokasian pagu indikatif ini dapat lebih termotivasi lagi untuk berpartisipasi dalam musrenbang,” imbuhnya.
Terakhir ia berharap, usulan-usulan tersebut bukan hanya keinginan individu-individu tertentu untuk menghasilkan kegiatan tertentu, melainkan usulan-usulan tersebut benar benar merupakan kebutuhan masyarakat. (Putra/Gopos)