GOPOS.ID, TELAGA – Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo ikut menaruh perhatian terhadap kabar percobaan penculikan yang dialami siswa SD di Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. Perhatian institusi Tribrata itu ditunjukkan dengan mengutus Psikolog Polda Gorontalo untuk memberikan trauma healing atau terapi perilaku bagi siswa yang mengalami percobaan penculikan pada Rabu (15/2/2023).
Terapi perilaku ini diberikan agar para anak-anak yang menjadi korban percobaan penculikan tidak mengalami trauma. Di samping itu untuk memberikan motivitasi agar para anak-anak bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Psikolog Polda Gorontalo, Iptu Rucy Arum Wijayanti, mengungkapkan untuk anak-anak usianya rata-rata 11 atau 12 tahun tergolong usia rentan. Masa-masa menuju remaja awal sehingga dari sisi kejiwaannya mungkin belum matang.
“Mereka mungkin kaget setelah mendapatkan suatu teror atau bahasanya mungkin ancaman yang tidak terduga,” kata Iptu Rucy Arum.
“Kemarin saya lihat dari berita-beritanya itu hanya dugaan ditanya ‘di mana yang jual kepala anak kecil’. Tapi itukan juga bagi anak-anak itu sangat kaget, apalagi anak-anak yang belum siap secara emosional, dan mental,” ucapnya.
Berita Terkait:Â Heboh Kabar Percobaan Penculikan Siswa SD di Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo
Ipu Rucy Arum menjelaskan, Polda Gorontalo memberikan pendampingan psikologi kepada anak supaya anak juga bisa memulihkan kembali kepercayaan terhadap orang lain. Kemudian juga bisa memberikan kepercayaan kepada orang tua.
“Jangan sampai anaknya sudah biasa saja tetapi orang tuanya malah yang trauma tidak mau melepas anaknya untuk sekolah. Dijagain terus itukan juga tidak baik untuk semuanya,” ungkapnya. (Dela/gopos)