GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya untuk menekan angka inflasi. Berkolaborasi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Pemprov Gorontalo membagikan dan menanam bibit cabe di Pesantren Hubulo, Selasa (8/11/2022).
Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, mengatakan sejak jauh hari Pemprov Gorontalo, Bank Indonesia dan Forkopimda Provinsi Gorontalo sudah mengantisipasi agar tidak terjadi inflasi. Khususnya komoditi cabe yang merupakan volatile food sebagai salah satu penyumbang inflasi.
“Pada Mei 2022 kemarin harga cabe mencapai Rp120ribu per kilogram. Oleh sebab itu habis rapat pada waktu itu dengan BI Perwakilan Gorontalo, kita harus bergerak cepat jika tidak kita dikejar terus oleh tingkat inflasi,”kata Hamka.
Hamka mengungkapkan, dengan gerakan tanam cabe ini setidaknya kebutuhan rumah tangga masyarakat di tingkat Kabupaten/Kota bisa tertutupi.
“Alhamdulillah gerakan kita masif hingga tingkat kabupaten. Minimal konsumsi rumah tangga bisa tertutupi dan kami pemerintah terus bekerja semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” ungkap Hamka.
Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Miftahul Huda, menuturkan cabe merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi. Oleh karena itu, BI Perwakilan Provinsi Gorontalo terus memberi dukungan dan bersinergi dalam upaya menjaga stabilitas inflasi. Salah satunya melalui gerakan menanam cabai. Lewat gerakan ini diharapkan kebutuhan rumah tangga terhadap komoditi cabai bisa terpenuhi, sehingga tidak terjadi lonjakan harga cabai yang sangat tinggi yang dapat memicu terjadinya inflasi.
“Ini menjadi perhatian kita dan hari ini kita bagikan dan tanam kurang lebih 2.000 bibit cabe dari Pemerintah Provinsi Gorontalo kepada Pondok Pesantren Hubulo,” tutur Miftahul.
Miftahul berharap, kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi menjadi perhatian bersama untuk melihat tingkat efektivitas dalam mengendalikan inflasi.(Indra/gopos)