GOPOS.ID – Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Provinsi Gorontalo mengadakan Studi Komparasi ke Magrove Jawa Timur. Kedatangan tim KKMD Provinsi Gorontalo sendiri disambut Kepala Seksi Program BPDASHL Brantas Sampean, Suagus Purnomo dan Kabid PDASPS Dinas Kehutanan provinsi Jawa Timur Deden Suhardi, Kamis, (27/10/2022).
Rangkaian acara studi komparasi pengelolaan ekosistem mangrove ini dimulai pada tanggal 27 Oktober 2022 bertempat di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, kemudian dilanjutkan ke lokasi hutan mangrove Desa Penunggul, Kabupaten Pasuruan. Untuk memaksimalkan studi komparasi ini, tim KKMD Provinsi Gorontalo pada Jumat 28 Oktober melakukan sharing pengalaman dan keberhasilan mangrove Jawa Timur di Kantor BPDAS.
Ketua tim Kerja KKMD yang juga Kabid PHR Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo Hoerudin menyampaikan, kunjungan ini bertujuan untuk melihat pengelolaan ekosistem mangrove serta kegiatan pemberdayaan masyarakat. Terlebih Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya sangat terkenal dengan kebun raya Mangrove.
“Setelah kita melakukan kunjungan kebeberapa lokasi seperti di lokasi taman hutan raya magrove, gunung anyar Kota Surabaya, di mana memang telah melakukan usaha – usaha pelestarian mangrove bahkan sudah ada kebun raya mangrove. Ini yang insyaallah yang akan kita tiru, sehingga bisa mendorong penataan mangrove yang ada di Gorontalo,” ungkap Hoerudin
Pihaknya menambahkan, ekosistem mangrove memberikan banyak manfaat bagi masyarakat terutama melindungi dari dampak perubahan iklim. Berdasarkan data luas Potensial Mangrove di Provinsi Gorontalo mencapai 11.000 Hektare. Kawasan Mangrove itu berada di hutan lindung dan Konservasi cagar alam.
“KKMD Gorontalo ini sudah lama dibentuk, tapi memang belum aktif. Saatnya kita jalankan program di mulai dari studi tiru ini. Selanjutnya, banyak hal nanti yang harus kita laksanakan setelah kembali ke Gorontalo kita adakan rapat membahas program kerja yang akan diaksanakan. Contohnya kita akan membuat pilot project untuk kegiatan penanaman yang diintegrasi dengan pemberdayaan dan kearifan lokal,” tambahnya
Sementara itu Kepala Seksi Program BPDASHL Brantas Sampean, Suagus Purnomo menyambut baik kedatangan tim KKMD Provinsi Gorontalo ke Jawa Timur. Suagus sangat antusias menjelaskan pengalaman dan keberhasilan Jawa Timur yang berhasil mengembangkan hutan mangrove. Contohnya seperti hutan raya mangrove Surabaya yang sejak 2017 menjadi hutan mangrove terbesar di Indonesia.
“Saya berharap Provinsi Gorontalo juga akan sama seperti Jawa Timur, berhasil mengembangkan hutan mangrove,” tuturnya.
Selain mengujungi lokasi mangrove, Tim KKMD Gorontalo juga bertemu langsung dengan Mukarim, yang dikenal sebagai pahlawan Mangrove di desa Panunggul, Jawa Timur. (adm-01/gopos)