GOPOS.ID, GORONTALO – Sebanyak tiga jemaah travel umrah Cahaya Tanjung Cabang Gorontalo terkatung-katung di Mekkah, Arab Saudi. Sudah seminggu lebih mereka menunggu kepulangan ke tanah air. Namun hingga hari ini, Kamis (3/11/2022), belum ada kejelasan dan kepastian yang disampaikan pihak travel.
Tiga jemaah travel umrah Cahaya Tanjung Cabang Gorontalo yang masih berada di Mekkah tersebut yakni Syifa Umar B, Badriyah Al Amri, dan Ratna Y Pontoh. Informasi yang dirangkum gopos.id, ketiga jemaah ini berangkat bersama 17 jemaah lainnya ke tanah suci melalui travel umrah Cahaya Tanjung Cabang Gorontalo. Mereka berangkat ke Mekkah pada 9 Oktober 2022. Paket umrah yang akan dijalani selama 12 hari. Sesuai jadwal sedianya para jemaah yang berasal dari Buol, Sulawesi Tengah, itu sudah kembali ke tanah air pada 26 Oktober 2022. Akan tetapi proses kepulangan jemaah rupanya bermasalah. Kepulangan jemaah melampaui jadwal yang ada, hingga pada akhirnya ada tiga jemaah yang belum bisa pulang hingga hari ini.
Kejadian itu membuat resah pihak keluarga jemaah. Kamis (3/11/2022), anggota keluarga jemaah datang ke Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Gorontalo. Mereka mengadukan kondisi yang dialami tiga jemaah umrah sekaligus sikap pihak travel selaku penyelenggara ibadah umrah.
“Seharusnya mereka sudah kembali minggu lalu. Tetapi sampai hari ini mereka tidak mendapat kepastian kapan akan kembali pulang ke tanah air,” ujar Abdul Azis, anggota keluarga jemaah umrah di Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Kamis (3/11/2022).
Menurut Abdul Azis, pihak travel meminta kembali pembayaran tiket agar tiga jemaah yang masih berada di tanah suci bisa pulang ke tanah air. Padahal sebelum berangkat jemaah sudah membayar biaya perjalanan umrah sebesar Rp34,5 juta per orang. Kemudian ditambah biaya administrasi, vaksinasi dan lainnya saat di Jakarta senilai Rp1 juta.
“Sekarang untuk pulang dimintakan lagi biaya tiket. Awalnya Rp12,5 juta. Lalu turun Rp5 juta, dan sekarang naik lagi Rp8 juta,” tutur Abdul Azis.
Menurut Abdul Azis, situasi ini dialami oleh jemaah umrah lainnya. Mereka terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk pembelian tiket pulang ke tanah air. Hanya saja, kata Abdul Azis, pihaknya tak lagi memiliki uang yang cukup untuk membayar biaya tiket yang dimintakan.
“Kami merasa ditipu dengan kejadian seperti ini,” tegas Abdul Azis.
Kepala Bina Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus, Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Mansur Basyir, mengemukakan Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo telah menerima laporan mengenai adanya tiga jemaah umrah travel umrah cabang Gorontalo yang pemulangannya molor. Terkait hal itu, Kanwil Kemenag Gorontalo langsung berkoordinasi dengan pihak travel untuk memastikan kondisi tiga jemaah tersebut tidak terlantar.
“Kita pastikan tempat tinggal mereka dan makan mereka. Alhamdulillah hasil koordinasi tadi, mereka masih berada di hotel, dan tercukupi untuk kebutuhan makan tiga kali sehari,” kata Mansur Basyir.
Menurut Mansur Basyir, Kemenag Provinsi Gorontalo akan menindaklanjuti masalah ini. Sebab bila mengacu pada jadwal pemberangkatan dan paket yang ditawarkan, maka ada indikasi kesalahan pihak travel. Yaitu tidak memulangkan jemaah tepat pada waktunya.
“Saat ini Direktur Utama sekaligus owner dari Travel Cahaya Tanjung masih bersama jemaah di Mekkah. Insya Allah setelah datang di Gorontalo, kita akan mintai klarifikasi,” tegas Mansur Basyir.(putra/gopos)