GOPOS.ID, GORONTALO – Kasus penganiayaan yang berujung kematian terjadi di Kota Gorontalo. Seorang pemuda, SM alias ino, warga Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, meregang nyawa setelah dikeroyok empat orang pemuda. Pengeroyokan dipicu oleh masalah ladies alias wanita penghibur.
Saat ini empat pemuda terduga pelaku pengeroyokan telah diamankan oleh Polres Gorontalo Kota. Keempatnya adalah FI alias Fery (19) warga Desa Sejahtera, Kecamatan Bulango Selatan, Bone Bolango; APL alias Adiki (19) warga Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo; MGS alias Gusnar (18) warga Kelurahan Donggala, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo; serta RM alis Ryan (21) warga Kelurahan Dulomo, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.
Informasi yang dirangkum gopos.id, peristiwa pengeroyokan terhadap Ino terjadi pada Sabtu (29/30/2022) dini hari pukul 02.00 Wita. Kejadian bermula ketika pria berusia 30 tahun itu mendatangi sebuah penginapan yang terletak di Jl. Nangka, Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Saat itu Ino yang datang bersama seorang rekannya bermaksud menemui seorang ladies. Akan tetapi ladies yang hendak dituju di penginapan sedang bersama Fery.
Baca juga: Polisi Bekuk Pelaku Pencurian di RM Geprek Uyat Kota Gorontalo
Ino yang sudah di bawah pengaruh minuman berakohol terlibat cekcok dengan Ferry. Di tengah cekcok Ino mengeluarkan kata-kata kasar terhadap Ferry, sehingga memicu emosi Ferry beserta tiga rekannya (Adiki, Gusnar, dan Ryan) yang juga berada di penginapan.
“Sebelum penganiayaan terjadi, korban ini mengeluarkan kata-kata kepada salah satu pelaku, lalu tiga pelaku lainnya juga tidak terima temannya diperlakukan demikian, sehingga terjadilah aksi kejar-kejaran,” kata Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Ardi Rahananto, melalui Kasat Reskrim Iptu Mohamad Nauval Seno, (Ahad (30/10/2022).
Perkelahian yang tak seimbang jumlah itu membuat, Ino terpojok. Ferry dan rekan-rekannya menghujani Ino dengan pukulan menggunakan batu, serta potongan kayu. Ino dibuat tak berdaya dan tak sadarkan diri.
Selang beberapa saat, Ino dibawa oleh sejumlah warga ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo. Namun berselang sehari setelah dirawat, Ino dinyatakan meninggal dunia.
“Sebelum dinyatakan meninggal, korban sempat menjalani perawatan intensif di RS,” kata Iptu Mohammad Nauval Seno.
Sementara itu sesaat setelah kejadian, Polres Gorontalo Kota sudah mengamankan keempat terduga pelaku penganiyaan terhadap Ino. Keempatnya diamankan bersama barang bukti yang diduga digunakan menganiaya korban berupa batu dan potongan kayu. (Sari/gopos)