OPOS.ID, GORONTALO – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Gorontalo meminta orang tua untuk tidak panik dalam menghadapi persoalan gagal ginjal akut di Indonesia. Di Gorontalo sendiri dari laporan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo telah terjadi satu kasus probable gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI).
Kendati demikian, belum bisa dipastikan apakah anak kasus gangguan ginjal akut yang dialami anak tersebut disebabkan oleh konsumsi obat, atau ada faktor lain.
Ketua Bidang Pengabdian dan Humas IDAI Cabang Gorontalo, dr Asyraf Djamaludin, Sp.A mengungkapkan penyebab utama dari gagal ginjal akut ini belum diketahui secara pasti. Namun salah satu dugaan penyebabnya terjadi dari salah satu obat yang sudah tercemar etilen glikol.
Bagi orang tua yang anak pernah mengkonsumsi obat yang mengandung etilen glikol atau sementara mengkonsumsi untuk dapat memberhentikan.
Baca juga: Balita Pasien Probable Gangguan Ginjal Akut di Gorontalo Meninggal Dunia
Menurut dr. Asyraf gejalah gangguan ginjal akut yang paling mudah dideteksi dari seorang anak yaitu urine yang berkurang atau buang air kecil yang berkurang. Bahkan dalam rentan waktu seharian tidak buang air kecil dalam waktu yang berkepanjangan, maka patut untuk melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan atau ke dokter.
“Buang air normal itu dalam rentang 3-4 jam, namun jika sudah lebih dari 6 jam, maka itu sudah tidak normal lagi. Apalagi dalam waktu yang berkepanjangan, jika itu sudah terjadi maka segera ke dokter atau ke fasilitas pelayanan kesehatan,” ucap dr. Asraf.
Dengan kejadian ini, dokter spesialis anak yang bertugas di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo meminta orang tua agar tidak panik berlebihan namun tetap waspada terhadap kondisi anaknya.
Jika anak di usia 0-18 tahun mengalami masalah seperti Jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang, Pembengkakan di tungkai (edema) akibat penumpukan cairan, sesak napas, tubuh mudah lelah, gangguan irama jantung, nyeri atau sensasi tertekan di dada, napas berbau tidak sedap, ruam atau rasa gatal di kulit, hilang nafsu makan, mual dan muntah, demam, sakit di perut dan punggung maka segera membawa anak tersebut ke dokter anak atau RS.
“Terpenting kita harus mengetahui apa yang anak-anak kita konsumsi. Sebisa mungkin tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, pakai masker dan hindari kerumuman. Sebab penyakit-penyakit itu tidak datang dari apa yang kita konsumsi, tetapi dari lingkungan yang kita tidak tahu kebersihannya seperti apa,” tandasnya.(adm-01/gopos)