GOPOS.ID, MALANG – Korban tewas dalam kerusuhan usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam dikabarkan menembus angka 77 orang.
Melansir dari Suara.com-Jejaring Gopos.id, sebanyak 74 korban meninggal dibawa ke RS Wava Husada, dan 3 korban dibawa ke RS Kanjuruhan. Ironisnya, salah satu korban meninggal dunia adalah anak kecil.
Tak hanya suporter, tragedi Stadion Kanjuruhan ini dikabarkan juga menjatuhkan korban dari pihak keamanan kepolisian. Kedua korban masing-masing bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang merupakan anggota Polres Trenggalek saat bertugas.
Atas insiden ini, PSSI segera melakukan investigasi terkait kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan.Â
Baca juga: Satu Pendukung Arema Meninggal Saat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Masih Anak-Anak
“Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,” ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.
“PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,” ujar Yunus. (muhajir/gopos)