Rabu, 28 September 2022. Menjadi hari yang membahagiakan sekaligus menyedihkan bagi Kurnia Rahmasari Imo Heremba, S.K.M. Di hari tersebut, Kurnia, menjalani prosesi wisuda di Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Sebuah momen yang senantiasa dinanti-nantikan oleh setiap mahasiswa. Tetapi di hari itu pula, Kurnia harus kehilangan orang tuanya yang telah melahirkan, merawat serta membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Sang ibunda tercinta tutup usia beberapa jam menjelang prosesi wisuda.
Muhajir Matulu, Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Gorontalo kembali melaksanakan wisuda jenjang Diploma, Sarjana, Magister periode September 2022. Prosesi yang berlangsung di Auditorium UNG, itu disambut penuh suka cita oleh 1.398 wisudawan/wisudawati yang akan mengikuti prosesi wisuda. Satu di antaranya Kurnia Rahmasari Imo Heremba, mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK), UNG.
Sebagai momen bahagia nan berkesan, jauh hari Kurnia sudah bersiap untuk mengikuti prosesi wisuda. Tidak hanya kelengkapan administrasi, kabar bahagia itupun turut disampaikan kepada orang tuanya. Tentu dengan harapan, momen bahagia saat menjalani wisuda semakin lengkap dengan kehadiran sang orang tua yang tiada henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, serta motivasi. Apalagi sejak menimba ilmu di UNG pada 2017, Kurnia harus berpisah jauh dengan orang tuanya yang tinggal di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Sabtu (24/9/2020), ibunda Kurnia tiba di Gorontalo. Setelah menempuh perjalanan cukup jauh yang menyita waktu dan melelahkan. Dari Fakfak menuju Sorong, lalu ke Makassar dan kemudian ke Gorontalo. Suasana suka cita menyelimuti perasaan Kurnia saat menyambut kedatangan sang Ibunda tercinta.
Tiga hari berada di Gorontalo, mendadak kondisi kesehatan Ibunda Kurnia menurun. Selasa (27/9/2022) malam, Ibunda Kurnia harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatan. Gangguan asam lambung yang dideritanya kambuh, sehingga harus mendapatkan perawatan medis. Sembari menanti prosesi wisuda yang tinggal beberapa jam, Kurnia terus berdoa dan berharap agar kondisi kesehatan ibundanya bisa segera pulih.
Sayangnya kehendak Tuhan telah digariskan. Ibunda Kurnia menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda, Kota Gorontalo. Perasaan Kurnia campur aduk. Perempuan yang akrab disapa Nia itu harus kehilangan ibunda tercinta di saat momen yang bahagia.
Berita terkait: Datang Jauh ke Gorontalo dari Papua Barat, Orang Tua Wisudawati UNG Meninggal Jelang Prosesi Wisuda
Setelah menjalani prosesi pemindahan tali toga yang dilakukan oleh Rektor UNG, Eduart Wolok, Kurnia langsung beranjang dari gedung Auditorium UNG untuk mengantarkan almarhumah sang ibu berangkat pulang ke Papua Barat untuk dimakamkan di kampung halaman.
Kurnia merupakan mahasiswa angkatan 17 di Program Studi Kesehatan Masyarakat dan berhasil meraih gelar sarjana kesmas (S.KM). Kurnia berhasil meraih IPK 3,36 selama kuliah.
Salma Hippy, teman seangkatan Kurnia mengatakan, bahwa yang bersangkutan merupakan sosok yang baik, rajin mudah bergaul dan suka membantu orang.
“Walaupun dia perantau jauh dari Papua tapi selama kuliah, selama di kelas dia bisa berbaur dengan semua orang tidak ada dia pilih-pilih teman juga,” ujar Salma.
Menurut Salma, Nia sangat gigih berjuang demi meraih gelar S.KM dan bisa pulang ke Fak-Fak. Selama kuliah, Nia mengandalkan beasiswa untuk kebutuhan perkuliahan.
“Momen hari ini sudah momen yang dia tunggu-tunggu. Tapi ternyata ada rencana lain dari Tuhan,” ujar Salma.
Rektor UNG, Eduart Wolok ikut belasungkawa atas meninggalnya orang tua Kurnia. Eduart berpesan kepada para wisudawan/wisudawati yang masih memiliki orang tua agar bisa berbakti, mencintai serta menghormati orang tuanya.
“Momen wisuda ini sangat istimewa bagi kita karena didampingi orang tua. Namun, ada yang tidak bisa merasakan itu salah satunya adik Kurnia. Sekarang yang bersangkutan harus segera balik bersama almarhumah sang ibu menuju ke Fakfak,” ujar Eduart. (***)