GOPOS.ID, GORONTALO – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi membuat tarif ojek online di Gorontalo ikut terkerek naik. Besaran kenaikan tarif ojek online di Gorontalo berkisar Rp150-200 per kilometer.
Kenaikan tarif ojek online di Gorontalo disampaikan Kementerian Perhubungan, Rabu (7/9/2022). Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno menjelaskan, sesuai dengan aturan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 458 Tahun 2020, tarif dibagi berdasarkan tiga zona.
Zona I yang meliputi daerah Jawa, Sumatera, dan Bali tarifnya batas bawah naik dari Rp1.850/km menjadi Rp2.000 KM. Sedangkan, tarif batas atasnya naik dari Rp2.300/km menjadi Rp2.500/km.
“Untuk zona 2 meliputi wilayah Jabodetabek yaitu tarif batas bawahnya Rp2.250/km naik menjadi Rp2.550/km. Untuk batas atas dari Rp2.650/km naik menjadi Rp2.800/km. Ada kenaikan batas bawah 13 persen dan batas atas 6 persen,” ujarnya dalam konferensi pers Virtual, Rabu (7/9/2022), dikutip dari laman suara.com.
Selanjutnya, tutur Hendro, untuk zona 3 yang meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua, tarif batas bawahnya naik dari Rp2.100/km menjadi Rp2.300/km atau naik 9,5 persen. Sedangkan, untuk batas atas naik dari Rp2.600/km menjadi Rp2.750/km atau naik 5,7 persen. Untuk biaya jasa minimal disesuaikan berdasarkan jarak 4 km pertama.
“Jadi untuk zona 1, 4 km itu Rp8.000 sampai Rp10.000. Untuk zona 2 itu Rp10.200 sampai Rp11.200. Untuk zona 3 Rp9.200 sampai Rp11.000,” ucap Hendro.
Sementara itu kenaikan tarif juga turut diberlakukan oleh moda transportasi sistem offline. Sejumlah pengemudi bentor di Kota Gorontalo mengaku telah menyesuaikan tarif seiring kenaikan harga BBM pada akhir pekan lalu. Untuk jarak tempuh 3-5 kilometer dari sebelumnya Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu. Sedangkan untuk jarak 5-7,5 kilometer dipatok Rp15-17 ribu.
“Karena BBM sudah naik, otomatis kami juga harus menyesuaikan (ikut naik),” kata Aswin, salah seorang pengemudi bentor.(muhajir/gopos)