GOPOS.ID, MARISA – Capaian Universal Health Coverage atau cakupan layanan kesehatan universal di Kabupaten Pohuwato pada 2022 ini sudah mencapai 95,3 persen. Hal itu sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026, visi Daerah Sehat, Maju, dan Sejahtera (SMS) dengan program prioritas di antaranya pengentasan stunting dan pencapaian UHC.
Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, mengatakan rembuk stunting tujuannya agar semua pengambil kebijakan bersama-sama, fokus dalam penekanan angka stunting di Daerah.
“Kegiatan ini substansinya adalah membangun komitmen para pemangku kepentingan di Daerah, untuk memastikan berbagai program aksi konvergensi percepatan penurunan stunting,” ujar Saipul pada rembuk stunting di Pohuwato, bertempat di Aula Gedung Panua, Kamis (25/08/2022)
“Berbagai indikator yang menjadi penunjang percepatan menurunya angka stunting yang saya jelaskan tadi, dapat lebih ditingkatkan, apalagi tahun ini pelayanan kesehtaan kita semakin mudah dan menyeluruh dengan adanya UHC,” terang Saipul
Namun kata Saipul, dengan meningkatnya cakupan akses sanitasi total berbasis masyarakat di tahun 2021 yakni 67,65 menjadi 83,80 persen, kemudian naiknya ASI ekskulsif dari 60,9 ke 62 persen, juga bertambahnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dari 84,93 menjadi 86 persen, maka di tahun 2022 angka stunting di Pohuwato turun menjadi 4,03 persen.
“Alhamdulillah saat ini presentase JKN kita telah mencapai angka 146.238 jiwa atau sekitar 95,3 persen, angka ini telah memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai Kabupaten UHC,” kata Saipul
Saipul berharap, kegiatan rembuk stunting dan lounching UHC yang dihadiri oleh seluruh stakeholder itu, menjadi momentum dalam meningkatkan kinerja untuk melayani dan memenuhi pelayanan kesehatan kepada masyarkat Kabupaten Pohuwato.
“Semoga ini akan berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menyelamatkan generasi dari ancaman stunting,” tutup Saipul.(Yusuf/gopos)